Kelebihan lain dari kopling hidrolik adalah pengaturan yang lebih presisi. Dengan sistem hidraulik, pengendara dapat mengatur tekanan pada kopling dengan lebih fleksibel.
Hal ini memungkinkan adanya kontrol yang lebih baik terhadap putaran mesin dan perpindahan gigi. Kopling hidrolik juga memiliki umur pakai yang lebih lama karena tidak mudah aus atau melar.
Namun, seperti halnya dengan setiap sistem, kopling hidrolik juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan dari kopling hidrolik adalah biaya perawatan dan perbaikan yang lebih tinggi.
Sistem hidraulik memerlukan komponen tambahan seperti master cylinder, slave cylinder, dan selang-selang hidraulik di antara keduanya.
Jika ada kerusakan pada salah satu komponen tersebut, maka biaya perbaikannya akan lebih mahal dibandingkan dengan kopling manual yang hanya memerlukan penggantian pegas jika aus.
BACA JUGA:Daftar Pembalap Moto2 2024, Mario Aji Jadi Partner Somkiat Chantra
Selain itu, kendala lainnya adalah kompleksitas perawatan. Kopling hidrolik memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat dan rutin, termasuk penggantian fluida hidraulik secara berkala.
Jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan benar, maka performa kopling hidrolik dapat menurun dan menyebabkan gangguan saat mengoperasikan motor.
Dalam kesimpulannya, kopling hidrolik memiliki beberapa kelebihan seperti pengoperasian yang lebih ringan, daya tahan yang baik, dan pengaturan yang lebih presisi.
Namun, biaya perawatan yang lebih tinggi dan pemeliharaan yang lebih rumit menjadi kekurangan dari kopling hidrolik ini. Pada akhirnya, pemilihan jenis kopling tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengendara.