BACA JUGA:Tekan Angka Kecelakaan, KNKT Usulkan Wajib Fitur ABS pada Sepeda Motor di Tahun 2030
Selain itu, oversize menyebabkan piston yang baru akan rentan macet. Potensi bergetar pada motor disebabkan oleh proses modifikasi memperbesar silinder yang tidak dikerjakan secara presisi.
Oversize yang tidak benar akan memperberat gerak piston sehingga menjadikan gaya tariknya lebih seret.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya modifikasi oversize pada piston dilakukan oleh orang ahli di bidang otomotif sehingga ketika motor sedang berakselerasi tidak akan terjadi getaran.
• Mesin Menjadi Cepat Panas
Oversize pada piston memang dapat meningkatkan tenaga pada motor. Namun seiring dengan peningkatan tenaga pada motor tersebut, juga menimbulkan efek samping pada mesin motor tersebut.
BACA JUGA:Terkuak! Alasan Yamaha Aerox 155 Jadi Pilihan Pengguna Motor Sport Beralih ke Matik
Oversize motor akan mengakibatkan komponen internal pada mesin bekerja lebih keras dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan dinding silinder mesin menjadi menipis. Penipisan dinding silinder mengakibatkan mesin motor akan cepat panas.
• Sering Ganti Oli
Karena kinerja mesin terlalu berat menyebabkan kualitas oli dalam mesin menjadi lebih cepat rusak. Oleh karena itu, memperbesar piston pada motor juga harus diimbangi dengan mengganti oli lebih sering agar pelumasan dapat bekerja secara optimal.
• Risiko Kerusakan Lebih Tinggi
Oversize artinya merubah bentuk dari komponen mesin sebelumnya. Jika perubahan komponen tersebut terus dipaksakan, maka semakin lama komponen tersebut akan berpotensi menimbulkan kerusakan.
Tidak hanya itu, efek samping lain dari memperbesar piston motor yaitu mesin akan berisiko mengalami kerusakan yang lebih besar.
BACA JUGA:Spesifikasi KTM DUKE 250, Cek Pilihan Warnanya
Komponen piston yang dipaksa untuk bekerja lebih keras guna menghasilkan tenaga serta kecepatan yang lebih besar akan lebih cepat mengalami kerusakan.
Itulah ulasan mengenai arti oversize, fungsi, manfaat hingga efek sampingnya bagi motor.