JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Van belt atau v-belt merupakan salah satu bagian penting pada motor. Sama seperti perangkat penting lainnya pada motor, v-belt juga bisa mengalami masa kadaluarsa atau putus jika sudah rusak dan perlu diganti.
Sebelum putus dan membahayakan pengendara, ada baiknya untuk segera mengganti v-belt jika terlihat sudah dalam keadaan rusak. Seperti apa sajakah tanda-tanda v-belt yang berada di ujung tanduk karena mau putus? Berikut ulasannya.
Tanda-tanda V-Belt akan Putus
Ada beberapa cara paling mudah untuk mengenali v-belt yang akan putus. Sebaiknya, kenali tanda-tanda di bawah ini sebelum v-belt benar-benar putus dan membahayakan pengendara.
BACA JUGA:Awas Putus! Cek Tanda-tanda Van Belt Motor Matic yang Sudah Wajib Diganti
Pertama, akan muncul bunyi pada bagian boks CVT yang akan terdengar pada saat akselerasi awal. Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan.
Kedua, tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Sedangkan jika v-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir.
Tanda ketiga adalah pada saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Dalam hal ini akan muncul rasa seperti kampas kopling sudah mencapai titik penghabisan dan RPM akan mengalami kenaikan sebentar tetapi kecepatan motor tidak mengalami penambahan.
Tanda lain yang juga sering dijadikan patokan untuk mengetahui kondisi v-belt adalah dengan mendeteksi adanya getaran pada motor. Namun, getaran pada motor yang disebabkan oleh v-belt tidak bisa dijadikan patokan utama karena getaran bisa hilang setelah beberapa saat.
BACA JUGA:Ketahui Tanda-tanda Van Belt Motor Matic Bakal Segera Putus, Cepat Ganti!
Penyebab V-Belt Mudah Putus
Faktanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan van belt motor mudah putus, bahkan meski usia penggunaannya belum lama. Kebanyakan orang berpikir bahwa jarak tempuh adalah penyebab utamanya. Faktanya, jarak tempuh tidak memberi pengaruh besar pada v-belt.
Faktor utama yang menyebabkan v-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga turut mempengaruhi kondisi dari v-belt.
Saat mesin dalam keadaan yang tidak prima kemudian motor digunakan pada jalanan yang ekstrim, v-belt akan mengalami penurunan fungsi secara otomatis. Berkaitan dengan itu, komponen lain yang juga sering diabaikan padahal memegang peranan yang amat penting adalah pelumas.
Pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT merupakan hal yang sangat penting. Terlebih pada motor matic yang memiliki transmisi berbeda dengan motor biasa. Jika proses pelumasan dilupakan begitu saja dan tidak terawat, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat.