JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Kualitas ban Michelin banyak mendapatkan kritik pada akhir musim MotoGP 2023.
Para pebalap menganggap performa ban buatan Prancis ini tidak konsisten, yang membuat mereka menghadapi kesulitan.
Sebagai contoh, pebalap Jorge Martin dari tim Pramac Racing telah mengajukan protes kepada Michelin di balapan MotoGP Qatar.
BACA JUGA:Visor Berteknologi MotoGP, Kini Hadir RHD Lens Dengan 9 Varians Warna Dari NHK
Martin merasa ban yang digunakannya mengalami degradasi, sehingga dia kesulitan mempertahankan kecepatan di lintasan.
Padahal saat itu, dia sedang berusaha untuk mendapatkan poin yang diperlukan agar bisa menyalip Francesco Bagnaia.
Martin akhirnya tertinggal satu detik dari Bagnaia, yang pada akhirnya memenangkan gelar Juara Dunia MotoGP 2023 di putaran final di Valencia.
Piero Taramasso, sebagai pimpinan Michelin di MotoGP, menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menyelesaikan banyak kritik yang diberikan.
Namun, dia juga menyebutkan bahwa hal yang paling mengganggu adalah bahwa sebagian besar kritik tersebut tidak berdasar.
BACA JUGA:MotoGP 2024 Segera Hadir! Inilah Formasi Lengkap Crew Chief Pembalap
"Saya tahu betapa besar usaha yang kami lakukan. Kritik seringkali tidak beralasan, ada orang yang menduga kami terlibat dalam konspirasi, sengaja merusak ban, yang tidak masuk akal. Menyalahkan ban selalu menjadi alasan yang mudah." ujar Taramasso seperti dilansir dari Motorsport pada hari Selasa 14 Desember 2023.
Martin bukan satu-satunya pebalap yang sering mengeluhkan ban Michelin, beberapa pebalap lain termasuk Francesco Bagnaia juga pernah mengeluhkan masalah serupa di MotoGP Barcelona.
Meskipun begitu, Taramasso kembali menegaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Michelin, tidak ditemukan masalah yang signifikan.
Bahkan Michelin menantang siapa pun yang meragukan kualitas ban mereka untuk mengunjungi pabrik mereka secara langsung.
"Saya mengundang semua orang, pebalap, teknisi, jurnalis, untuk datang ke Prancis dan melihat dengan mata kepala sendiri di mana dan bagaimana kami memproduksi ban ini," ujar Taramasso.