Sistem CVT membuat motor bertransmisi secara otomatis.
Dengan per CVT, pengendara motor matic tidak perlu menggunakan perpindahan gigi sehingga berkendara akan lebih mudah.
Semakin bertambahnya perputaran mesin, maka sliding sheave akan semakin merenggang juga.
BACA JUGA:Riding Bersama ALVA One XP, Berkendara Bebas Emisi Penuh Gaya
Apa saja fungsi per CVT, cek di halaman berikutnya.
Penggunaan per CVT pada motor matic dapat dilakukan upgrade sesuai dengan kebutuhan.
Meskipun begitu, harus tetap disesuaikan dengan kondisi kendaraan.
Pemilihan jenis per CVT yang salah malah akan merusak komponen yang ada pada motor matic tersebut.
Fungsi Per CVT
Fungsi utama dari per CVT yaitu menekan secondary sliding sheave merapat supaya posisi CVT Belt ada di bagian atas saat adanya idle.
Ketika motor matic berakselerasi, belt yang berada di sliding sheave tersebut akan turun guna menghasilkan putaran top speed.
Berdasarkan tingkat kekerasannya, per CVT dibagi dalam beberapa macam diantaranya 1000 rpm, 1500 rpm, dan 2.000 rpm.
BACA JUGA:Ternyata BMW Motorrad Punya Motor Versi XMAX, Harganya Mirip 11-12!
Per CVT yang terlalu keras akan membuat belt menjadi lebih cepat mengalami keausan karena belt tidak mampu membuka driven pulley sehingga belt akan terkikis.
Spesifikasi tingkat kekerasan pada per CVT dapat dibedakan melalui warnanya.
Misalnya, untuk tingkat kekerasan 1000 rpm maka dapat menggunakan per CVT warna biru atau putih.