Hal ini juga sama sulitnya bagi pabrikan yang dilanda dampak perang.
Banyak pabrikan Inggris yang berbasis di Midland telah dirusak oleh bom Jerman.
BACA JUGA:Ngabuburide Bareng MAXi Yamaha dan CSR di Bogor, Penuh Berkah di Bulan Ramadhan
Mereka menyadari kebangkitan mereka didasarkan pada publisitas yang diperoleh dari kesuksesan internasional.
Kurangnya pengembangan selama perang berarti perubahan desain dan mesin baru saja dimulai.
Perubahan terbesar adalah dilarangnya mesin supercharged.
Jika tidak, grid Kejuaraan Dunia terlihat sangat mirip baik dari segi personel maupun mesin dengan akhir tahun 1930-an.
BACA JUGA:Gokil! Wahana Honda Tebar Promo Besar-besaran, Ada 13 Tipe Unit Motor Mulai Bulan Maret 2024
Namun, yang hilang adalah pabrikan Jerman seperti BMW.
Mereka mendominasi balapan TT 1939 dengan Boxer Supercharged 500, tetapi dilarang berkompetisi di Kejuaraan Dunia.
Satu-satunya tantangan dominasi Inggris di kelas 500cc datang dari Italia dan pabrikan Gilera yang berbasis di Ancore.
Mereka hanya perlu menunggu satu tahun lagi untuk sukses.
BACA JUGA:Siapa Mio Mirza? TikTokers Otomotif yang Viral di Media Sosial
Itu adalah kisah yang sungguh menakjubkan.
Saat grid berbaris di Portimao pada Minggu akhir pekan ini, pejamkan mata Anda, ingat dan salutlah pada para pionir tersebut.
Tanpa mereka, semua ini tidak akan pernah terjadi.