JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Tensioner dapat menjadi titik lemah atau masalah yang sering dihadapi oleh Yamaha NMAX 155 generasi pertama.
Budi S, selaku Mekanik, bengkel Yamaha Ciledug, mengungkapkan bahwa masalah yang sering menyerang Yamaha NMAX produksi tahun 2015 adalah tonjokan keteng yang lemah.
Berdasarkan pengalamannya, sebagian besar Yamaha NMAX generasi pertama buatan 2015 hingga pertengahan 2016 sering mengalami tonjokan keteng yang lemah.
BACA JUGA:Yamaha NMAX dan Honda PCX Terancam Tak Bisa Pakai Pertalite, Ini Penyebabnya!
"Saya sering melihat tonjokan keteng pada Yamaha NMAX generasi pertama menjadi lemah karena per tensionernya patah. Hal ini membuat tensioner tidak mampu menekan lidah keteng sehingga keteng menjadi kendur," ungkap Budi,
Budi menyarankan untuk mengganti tensioner dengan menggunakan tensioner Yamaha Aerox 155, karena tensioner tersebut memiliki kekuatan yang lebih baik daripada tensioner Yamaha NMAX generasi pertama.
Selain masalah tensioner, pemilik Yamaha NMAX yang sering terlambat dalam mengganti oli juga dapat mengakibatkan bearing noken as cepat aus.
Gejala dari bearing noken as aus pada Yamaha NMAX bekas dapat dikenali melalui suara mesin yang kasar.
"Suara tersebut sering terdengar seperti tonjokan keteng lemah, tek tek tek, namun sebenarnya berasal dari head silinder," jelas Budi.
BACA JUGA:Curhatan Pengendara Motor NMAX Gegara Sering Dikencingin Kucing, Sinyal Nasib Buruk Datang?
Bearing noken as yang aus tentu saja harus segera ditangani, karena dapat pecah di dalam pelor (race ball) dan kemudian masuk ke dalam mesin.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik Yamaha NMAX untuk memperhatikan waktu ganti oli dan melakukan perawatan secara berkala agar mesin tetap dalam kondisi optimal.
Yamaha NMAX dan Honda PCX terancam tidak bisa pakai Pertalite-Dok Yamaha dan Dok Honda-Yamaha dan Honda
BACA JUGA:Review Yamaha NMAX 2024: Mesin Baru, Performa Gesit, dan Fitur Lengkap!
Dengan demikian, dengan pemahaman yang baik mengenai masalah-masalah yang sering terjadi pada Yamaha NMAX, pemilik kendaraan tersebut dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga performa mesinnya.