JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Motor listrik kini sedang menjadi tren di Indonesia dengan berbagai produsen yang semakin gencar memasarkan produk-produknya di Tanah Air.
Beberapa merek besar seperti Honda, Kawasaki, dan Vespa sudah turut serta dalam menghadirkan motor listrik ke pasaran.
Tidak hanya merek-merek besar, tetapi juga ada produsen baru seperti Alva, Volta, Davigo, Smoot, Polytron, Gesits, dan lain sebagainya yang juga ikut meramaikan pasar dengan produk motor listrik mereka.
Meskipun pasar motor listrik terus berkembang, namun masih banyak konsumen yang ragu untuk menggunakan motor listrik karena mereka khawatir dengan depresiasi atau penurunan nilai jual kembali yang cukup signifikan.
Harga motor listrik seringkali mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan dengan motor konvensional.
Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran konsumen mengenai usia komponen baterai pada kendaraan yang akan mereka beli.
Sebagian besar produsen motor listrik hanya memberikan masa garansi baterai yang relatif singkat, biasanya satu atau dua tahun.
Berbeda halnya dengan produsen mobil listrik yang berani memberikan garansi baterai lebih dari lima tahun, bahkan seumur hidup dalam program tertentu.
Maka tidak mengherankan jika harga motor listrik biasanya mengalami penurunan yang signifikan setelah masa garansi habis, bahkan bisa mencapai 50 persen.
BACA JUGA:Cek Biaya Operasional Motor Listrik dan Motor Bensin, Lebih Hemat Mana?
Penurunan harga yang begitu besar ini tentu menjadi pertimbangan bagi konsumen yang ingin membeli motor listrik, terutama bagi mereka yang peduli dengan nilai jual kembali kendaraan mereka.
Ilustrasi Proses Charge Motor Listrik-Pixabay-Pixabay
Meski motor listrik memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan ramah lingkungan, namun depresiasi harga yang tinggi menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
Oleh karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap motor listrik perlu dilakukan oleh para produsen.