KABUL, MOTOREXPERTZ.COM - Bradsis tentu sepakat jika Afghanistan saat ini lebih dikenal sebagai negara yang tengah berkonflik. Meski demikian, industri sepeda motor di sana tetap berjalan.
Menariknya, motor-motor di sana masih bertahan dengan model dan teknologi lawasnya. Contohnya Honda seri CG yang bermesin pushrod, masih dijual versi barunya di sana.
Hal ini yang diceritakan oleh Fathi Nasrullah dari Grup FB Bekakas. Menurutnya, ada banyak perbedaan dari dunia sepeda motor Afghanistan jika disandingkan dengan di Indonesia.
Bahkan jika melihatnya secara langsung, Bradsis bakal merasa bersyukur tinggal di Tanah Air.
BACA JUGA:Yamaha Fazzio 2024 Diajak Lintasi Jogja–Solo, Seberapa Irit Hasilnya?
BACA JUGA:Pembalap Muda Indonesia Veda Ega Pratama Kemas Poin di Red Bull Rookies Cup Le Mans 2024
Berikut petikan cerita Fathi Nasrullah di Afghanistan:
"Mbah, Gejil (istilah panggilan di Grup FB Bekakas) tadi abis keluyuran di Afghanistan pake motor minjem punya temen orang sini.
99,9% populasi motor yang ada di sini bentuknya kayak GL Pro jadul atau apalah barangkali mbah-mbah di sini lebih tau nama populernya.
Merk dan mesinnya variasi. Untuk Honda seri CG70cc (mesin persis WIN) - 125cc (dua model 4 dan 5 speed) dan - 150cc (khusus model baru di bawah ini).
BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Harley Davidson Heritage Classic Terbaru 2024
BACA JUGA:Polytron Kembangkan Teknologi Terbaru Tahan Air, Bersertifikasi IP67
Sedangkan merek-merek lain didominasi dari Iran seperti Pamir dan Ferzad, dsb. Atau dari Cina dengan merk tembakannya macam Yonda, Yamama, dll.
Untuk Suzuki dan Yamaha bisa dibilang super langka. 35 hari di Afghanistan belum pernah nemu. Jumlah terbanyak kedua adalah matic Kymco. Tapi itupun jarang banget. Ya cuma sekira 0,01%.