Apalagi pada kaki saat berkendara bisa menekuk di footstep dan menjepit tangki 17,5 liternya dengan nyaman. Sedangkan setangnya terbilang ringan saat berbelok.
Performa Berkendara
Begitu mesin 2-silinder DOHC, berpendingin cair dinyalakan suara knalpotnya langsung terdengar gahar. Meski begitu, suaranya tak dapat menutupi karakter mesin moge bertipe dua silinder.
Saat dipacu pun, mesin bertenaga 44 hp di 8.500 rpm ini terbilang cukup gahar, tarikan awalnya responsif.
Tapi tidak liar untuk dikendalikan. Sehingga terbilang ramah bagi Bradsis yang baru naik kelas dari motor 250 cc.
BACA JUGA:Hitungan Estimasi Pengeluaran Motor Listrik, Masih Hemat Nggak Nih?
BACA JUGA:419 Ribu Motor Baru Mengaspal di Indonesia Sepanjang Bulan April 2024
Perpindahan giginya pun halus dan dapat terpantau baik di spidometer digital TFT-nya yang penuh warna.
Dengan torsi melimpah sebesar 44 Nm di 6.250 rpm, pada trek sepanjang 60 meter yang disediakan, cukup untuk dipacu hingga 73 km/jam di posisi gigi-3.
Keterbatasan trek juga yang membuat kami tak bebas dalam menggeber motor tersebut ke potensi sebenarnya.
Toh demikian, kombinasi suspensi KYB, dukungan sistem rem ABS dari Bosch yang dikawinkan peranti rem dari J.Juan (Anak perusahaan Brembo asal Spanyol) terbilang mumpuni menghentikan laju motor berbobot 175 kg ini.
Kesimpulan
Jika Bradsis ingin naik level dari motor penjelajah 250 cc, atau 150 cc ke moge adventure entry level, CFMoto 450 MT bisa dilirik.
Sebab handlingnya terasa ringan dan tenaga mesinnya cukup besar tapi tidak liar.