KABUL, MOTOREXPERTZ.COM - Masih membahas soal dunia otomotif di Afghanistan, kali ini Fathi Nasrullah, warga Indonesia yang tengah tinggal di sana menyampaikan jika pembelian bensin agak berbeda.
Hal tersebut dikatakannya pada Motorexpertz saat dihubungi pekan ini. Menurutnya, selain pilihan bensin yang lebih sedikit dari di Indonesia, ada juga cara pembelian yang berbeda di Afghanistan.
"Uniknya (di sini) nggak bisa beli satuan liter, harus satuan mata uang (Afghani= Rp 222). Misal mau beli 4 liter (248 Afg) gitu nggak bisa," jelasnya.
Sehingga untuk membeli bensin di sana, Bradsis harus menyebut nilai Afghani-nya dalam kelipatan puluhan.
BACA JUGA:Pilihan Bensin di Afghanistan, Masih Ada Oktan 80 dan Harganya Mahal
BACA JUGA:Tengok Dunia Sepeda Motor di Afghanistan, Bikin Kita Bersyukur Tinggal di Indonesia
Nggak boleh ada pecahan satuan, jadi misalnya beli bensin harus genap Afg 240 atau Afg 250 sekalian. Sedangkan nilai satuan seperti Afg 248 bakal ditolak.
Lebih lanjut, Fathi mengatakan jika di Kabul, ibukota Afghanistan tempatnya tinggal saat ini, ketersediaan pom bensin cukup banyak dan lumayan merata.
"Kalau sumber BBM-nya saya belum tau dari mana apakah dalam negeri atau luar. Tapi beberapa kali liat mobil tanki Shell dan BP," kata Fathi.
Seperti disebutkan di artikel sebelumnya, harga bensin di Afghanistan tidaklah disubsidi. Sehingga mengikuti harga pasaran minyak dunia.
BACA JUGA:YGMoto Mini-S YG150, Motor Kloningan Honda Monkey Bermesin 150 Cc
"Harga bensin di Afghanistan tidak disubsidi dan berfluktuasi setiap hari mengikuti harga minyak dunia," jelasnya.
Efeknya bisa saja setiap hari harga bensin berubah jika memang ada kenaikan atau penurunan harga minyak dunia.
Di Afghanistan hanya ada dua pilihan bensin, yakni RON 80 dan RON 95. Pada RON 80 harganya mencapai 52 Afghani atau Rp 11.600. Ini lebih mahal dari Pertalite RON 90 yang disubsidi menjadi Rp 10.000.