JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Dalam melakukan perjalanan keliling dunia bersama motor listrik Zero DSR/X, Roman Nedielka menemukan fakta menarik mengenai infrastruktur motor listrik yang berbeda-beda di tiap negara.
Hal ini disebabkan beragam alasan. Mulai dari kondisi alam yang kurang mumpuni, juga peran pemerintah masing-masing negara dalam mendukung hadirnya ekosistem motor listrik.
Negara paling siap dengan kehadiran motor listrik disebutnya adalah Cina. Di mana infrastruktur di sana sudah terbilang paling maju dari beberapa negara yang disinggahinya.
"Saya lihat di Cina sudah banyak sekali yang menggunakan motor listrik. Bahkan, ada satu kota di mana di sana sudah dilarang memakai motor bensin di sana," ujar Roman saat konfrensi pers perjalanannya belum lama ini.
BACA JUGA:Bisa Melaju Hingga 100 Km, TVS IQUBE S Resmi Dijual di Indonesia Seharga Rp 52,9 Juta
BACA JUGA:Roman Nedielka Touring Keliling Dunia dengan Motor Listrik, Ada Apa Saja di Bagasinya?
Dirinya menyebutkan jika kota-kota di sana terasa senyap dan tenang karena semua skuter, motor, sudah berpenggerak listrik.
"Sangat tenang sekali, Anda bisa berbicara dengan nyaman. Selain itu, di mana pun Anda bisa mengecas kendaraan listrik. Cina sudah sampai sana, sehingga kota-kotanya sangat tenang. Saya harap hal itu terjadi di Indonesia," harap Roman.
Toh demikian, beberapa negara masih sulit untuk mendapatkan infrastruktur motor listrik. Misalnya Kazakhstan dan Australia, khususnya di beberapa bagian gurun.
"Ini karena wilayah gurunnya sangat luas, saya rasa akan sulit untuk mengandalkan dan membangun infrastruktur motor listrik di sana," paparnya.
BACA JUGA:Nggak Usah Bingung, Ini Cara Aktifkan Alarm di All New Honda BeAT
BACA JUGA:Pasca Main ke Kandang Valentino Rossi, Toprak Razgatlioglu Pede Menang di WSBK Misano
Sedangkan Amerika Serikat, menurut Roman adalah negara yang memang ramah untuk motor listrik, tapi infrastrukturnya tak semaju di Cina. "Di sana saya lebih banyak bergaul dengan pengguna Harley-Davidson," pungkasnya.