JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – Sirkuit Sepang sudah masuk kalender MotoGP sejak musim 1999 silam saat kejuaraan dunia masih memperlombakan kelas 500cc. Ini artinya sudah 25 tahun sejak pertama kali menggelar balapan.
Sebelumnya pada 1998, balapan berlangsung di Sirkuit Shah Alam, yang berlokasi di Selangor.
Memiliki dua lurusan yang panjang, dipadu kombinasi tikungan yang kontras dan kompleks tribun utama, layout Sepang merupakan ikon balap motor selama lebih dari dua dekade.
Ditambah, trek ini adalah lokasi reguler tes pramusim MotoGP. Tahun ini angka ganjil yang hadir semakin istimewa dengan perayaan 50 tahun Petronas dan 75 tahun MotoGP.
BACA JUGA:Event Clan of Classy di Bali Diserbu Ratusan Pengguna Yamaha
BACA JUGA:Penyelenggara MotoGP Malaysia 2024 Tegaskan Tak Ingin Saingi Gelaran di Mandalika
Dalam perjalanannya, Sepang juga kerap menjadi seri penentuan gelar juara dunia.
Paling teringat momen Valentino Rossi mengklaim titel kesembilan pada 2009, atau kesuksesan Jorge Lorenzo jadi kampiun musim 2010.
Namun, terselip kisah sedih yang menaungi Sepang International Circuit.
Lomba kelas MotoGP pernah dibatalkan menyusul tragedi meninggalnya Marco Simoncelli pada 2011, serta kecelakaan Afridza Munandar dalam ATC 2019.
BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2024 Targetkan 20.000 Penonton Tanah Air, Siap Undang Artis Indonesia
BACA JUGA:BMW Motorrad Indonesia Terima Servis Konsumen Moge Importir Umum, Tapi Ada Syaratnya Lho
Terlepas dari berbagai suka dan duka, Sepang tak bisa dilepaskan dari MotoGP.
GP Malaysia bersama Dorna Sport masih terus berlanjut hingga akhir tahun ini.
Adapun, kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya berakhir 2021.