JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – Pemerintah saat ini lagi genjot pertumbuhan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta.
Kebijakan ini bikin harga motor listrik jadi lebih terjangkau dan diharapkan bisa memicu masyarakat beralih ke kendaraan listrik.
Namun, menurut laporan Populix dalam survei "Electric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights", motor listrik murah di bawah Rp 10 jutaan ternyata kurang diminati, cuma 17 persen yang tertarik.
"Mereka merasa harga motor listrik yang wajar adalah pada rentang harga Rp 10 juta sampai Rp 20 juta (49 persen).
BACA JUGA:Toprak Razgatlioglu Unggul di Superpole WSBK Misano 2024
BACA JUGA:Wahana Honda Ajak Media Kenali Ekosistem Motor Listrik
Lalu, untuk ekspektasi motor listrik yang lebih berkualitas, di antara Rp 20 juta sampai Rp 30 juta (22 persen)," kata CEO and Co-Founder Populix, Timothy Astandu.
Dari data tersebut, terungkap bahwa harga ideal bagi masyarakat Indonesia untuk motor listrik adalah sekitar Rp 18 juta.
Konsumen di Indonesia selalu mempertimbangkan jarak tempuh motor listrik sebelum memutuskan membelinya.
"Ekspektasinya dari jarak tempuh lebih jauh dibanding sepeda listrik. Namun dari segi harga tentunya lebih tinggi. Di sini yang menarik ekspektasi konsumen terhadap harga motor listrik ini lumayan uniform, hampir setengah dari mereka berada di level Rp 10 juta - Rp 20 juta," papar Timothy.
BACA JUGA:Aldi Satya Runner Up Superpole WSSP300, Panas!
BACA JUGA:Toprak Razgatlioglu Sempat Crash di FP2 WSBK Misano 2024
Sebagian besar responden terdiri dari 350 laki-laki dan perempuan berusia 25-55 tahun yang sudah menggunakan kendaraan listrik.
Beberapa di antaranya menginginkan jarak tempuh motor listrik sejauh 74,93 kilometer.