JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna punya pandangan menarik tentang kenapa pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha mulai runtuh di ajang MotoGP.
Dalam dua sampai tiga musim terakhir, kemunduran mereka sangat terasa.
Kompetitifitas dua raksasa Jepang ini seolah menghilang, sementara Ducati dengan motor Desmosedici GP semakin mendominasi.
Ironisnya, Honda dan Yamaha bukan hanya kalah dari Ducati.
BACA JUGA:Bagnaia Guncang Assen dengan Rekor Baru di Practice
BACA JUGA:Aksi Sosial, Lebih Dari Seratus Orang Ikut Donor Darah Wahana Artha Group
Mereka juga kesulitan bersaing dengan pabrikan Eropa lain seperti Aprilia dan KTM.
Ada yang bilang pandemi Covid-19 sempat menghambat pengembangan mereka, atau mungkin karena pengembangan masif dari Ducati yang turun dengan delapan motor dalam dua musim terakhir.
Namun, Gigi Dall'Igna punya pendapat lain. Menurutnya, masalahnya bukan soal finansial, tapi lebih kepada sikap mereka saat berada di puncak kejayaan.
"Bisa dikatakan mereka telah meremehkan lawan-lawannya. Dan ini yang selalu jadi masalah," tutur Dall'Igna.
BACA JUGA:Siap-siap, Yamaha NMAX Turbo Akan Dikirim Bulan Juli, Laris Manis 5.000 Unit di Blibli
BACA JUGA:Tim Monster Energy Yamaha Factory Siap Gempur MXGP & MX2 Lombok 2024
"Jika seseorang ingin mengalahkan lawannya, maka seharusnya dia tidak boleh meremehkannya," tambahnya.
Dall'Igna mencontohkan era kejayaan Honda bersama Marc Marquez yang mendominasi MotoGP hampir 10 tahun terakhir.
Menurutnya, memiliki seorang megabintang mungkin membuat Honda lupa untuk mewaspadai kebangkitan pabrikan lain.