JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Massimo Meregalli, manajer tim Yamaha, jujur banget soal kekuatan dan kelemahan terbesar dari motor MotoGP Yamaha YZR-M1.
Kembalinya Yamaha ke barisan depan MotoGP atau setidaknya ke grup terdepan, memang terbukti sulit.
Dengan hanya dua motor di lapangan, menganalisis data dan membuat kemajuan berdasarkan data tersebut jadi proses yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan Ducati yang punya delapan motor di lapangan.
Yamaha dan Honda sebenarnya punya keuntungan berupa kelonggaran dalam regulasi.
BACA JUGA:Menengok Gagahnya Royal Enfield New Himalayan 450, Banyak yang Baru
BACA JUGA:Pecco Terdepak Dari Klasemen Sementara MotoGP 2024, Ini Perolehan Poin Pasca Seri Inggris
Yamaha YZR-M1, Monster Energy Yamaha--MotoGP
Tapi, mengubah M1 jadi motor yang mampu meraih kemenangan lagi butuh waktu, seperti yang ditegaskan oleh Massimo Meregalli dan pembalap Yamaha, Fabio Quartararo.
Meski begitu, berbeda dengan Honda, ada tanda-tanda nyata bahwa kemajuan sedang dibuat di kubu Yamaha.
Tes privat yang produktif di Valencia pada Juni bulan lalu memberikan hasil yang positif, sehingga spesifikasi mesin baru bisa langsung dibawa untuk balapan akhir pekan berikutnya di Assen.
Walau beberapa hari uji coba sempat terganggu hujan, termasuk pada akhir Maret di Portimao dan awal Juni di Mugello, pabrik berlogo garpu tala itu akhirnya bisa debut dengan mesin baru di Assen.
BACA JUGA:Masih Diluar 10 Besar, Fabio Quartararo Akui Yamaha Lebih Kompetitif di Silverstone!
BACA JUGA:Meriahnya MotoGP VIP Village Inggris, Rayakan Ultah Meriah ke-75
Ketika waktunya tiba, ada umpan balik positif langsung dari Fabio Quartararo dan Alex Rins.
Jadi, meski jalan menuju puncak masih panjang, Yamaha sudah menunjukkan progres yang menjanjikan.