Karena ketika karet ban sudah aus, daya cengkeram ke aspal pun akan berkurang.
Ban yang sudah tidak layak pakai sehingga harus diganti biasanya memiliki ciri alur kembang yang menipis, tapak ban sejajar dengan Tread Wear Indicators (TWI) dan tidak nyaman saat dikendarai.
Selain kondisi fisik, tekanan angin pada ban juga memiliki faktor penting dalam menjaga daya cengkeram ke jalan.
Tekanan angin ban yang terlalu keras akan membuat ban lebih membal, sehingga traksinya rendah.
Sementara jika tekanan angin kurang, cengkeraman ban ke jalan memang lebih kuat, namun kondisi ini membuat tarikan motor berat dan berimbas pada performa dan konsumsi bahan bakar.
Maka dari itu, pastikan saat mengisi angin ban, ukurannya mengikuti tekanan yang disarankan.
Pabrikan juga tidak menyarankan kepada pemilik motor memodifikasi ban standar dengan ukuran yang lebih kecil. Karena rentan kehilangan traksi dan rentan terhadap benturan.
BACA JUGA:5 Tips Aman Melintasi Polisi Tidur Dengan Menggunakan Sepeda Motor
3. Jangan Agresif
Teknik dan gaya berkendara seorang rider mempengaruhi performa traksi ban ke jalan.
Semakin agresif gaya berkendara, dengan cara memuntir tuas gas, secara penuh dan tidak konstan dan sering melakukan rem mendadak, atau hard braking, besar kemungkinan ban motor kehilangan traksi terutama saat berakselerasi di jalan licin.
Makanya, biasakan berkendara secara halus dan konstan karena jauh lebih baik.
4. Manfaatkan fitur Baru
Di beberapa motor keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan yang dapat dihadirkan saat berkendara. Fitur tersebut meliputi dual channel ABS dan Traction Control System (TCS).
Kehadiran kedua fitur ini tentu dapat dimanfaatkan oleh bikers dalam menjaga traksi roda ban ke aspal.