JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Dunlop, merek legendaris ban mobil dan motor yang pertama kali didirikan oleh John Boyd Dunlop pada tahun 1888 di Irlandia, akan resmi beralih kepemilikan.
Goodyear Tire & Rubber Company, perusahaan asal Amerika Serikat yang telah mengelola merek ini sejak tahun 1910-an, memutuskan untuk menjualnya kepada Sumitomo Rubber Industries, perusahaan ban asal Jepang.
Nilai transaksi ini mencapai US$ 701 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Goodyear untuk menyederhanakan bisnisnya dan meningkatkan efisiensi operasional.
Hubungan bisnis antara Dunlop dan Sumitomo bukanlah hal baru. Keduanya telah menjalin kerja sama sejak tahun 2015, sehingga keputusan penjualan ini tidak begitu mengejutkan. Transaksi ini mencakup merek dan hak dagang Dunlop di Eropa, Amerika Utara, dan Oseania.
BACA JUGA:Honda RS-X Winner 2025 Resmi Meluncur, Motor Bebek Super dengan Fitur Canggih
Meski begitu, Goodyear akan tetap memasarkan ban Dunlop untuk mobil penumpang di Eropa hingga 31 Desember 2025. Selama periode tersebut, Goodyear juga akan membayar royalti kepada Sumitomo.
Selain itu, Goodyear berkomitmen untuk terus menyuplai beberapa jenis ban bermerek Dunlop kepada Sumitomo di Eropa selama lima tahun mendatang.
Di sisi lain, Goodyear juga akan memberikan lisensi jangka panjang kepada Sumitomo untuk penggunaan merek dagang Dunlop pada ban truk di Eropa, dengan kesepakatan pembayaran royalti atas penjualan produk tersebut.
Keputusan ini sejalan dengan pengumuman Goodyear pada tahun 2023, di mana perusahaan mengungkapkan rencana untuk memangkas biaya dan merampingkan portofolio bisnisnya.
Ban Dunlop--Visordown
BACA JUGA:Kenali Masalah Kopling Motor yang Sering Terjadi dan Cara Mudah Mengatasinya
BACA JUGA:Lebih dari 4000 Konsumen Honda Terbantu Berkat Layanan Darurat Honda Care
Langkah ini termasuk pelepasan merek Dunlop, unit ban Off-the-Road, serta divisi bahan kimia, dengan tujuan menghemat lebih dari US$ 2 miliar.
Tahun lalu, Goodyear juga telah menjual bisnis ban Off-the-Road miliknya kepada Yokohama Rubber, perusahaan asal Jepang, dengan nilai transaksi US$ 905 juta atau sekitar Rp 14 triliun.