“Peluangnya untuk menang sangat tinggi. Tampaknya ketika ada ekspektasi, dia membuat kesalahan. Tekanan yang berbeda itu, dia tidak dapat mengatasinya dengan baik.” Guintoli juga bilang penyebabnya karena rasa percaya diri yang berlebihan.
Marc tahu dia kuat di tikungan kiri seperti Tikungan 7 dan 8, tapi pas mulai panik, dia malah over push. Di Tikungan 8, udah nggak ketolong lagi.
BACA JUGA:Memahami Kode SAE pada Oli Motor: Tingkat Kekentalan yang Tepat untuk Performa Optimal
Crash di Jerez ini makin bikin sakit karena seharusnya jadi sirkuit favoritnya. Dua insiden fatal Marc musim ini di Texas dan Jerez, dua-duanya adalah trek yang seharusnya dia kuasai. Tapi tekanan ekspektasi malah bikin doi kepeleset.
“Kami tahu Marc tidak menyerah dan dia tidak suka menjadi yang kedua,” ucap Guintoli lagi.
Dengan 25 poin yang melayang di Jerez, posisinya makin sulit jelang MotoGP Prancis di Le Mans.
Sementara itu, Bagnaia juga ikut diuntungkan dan makin dekat ke puncak klasemen setelah jatuhnya Marquez.