Pengangkutan Sepeda Motor Klasik--Hitchcocks.com
FEMA Desak Sepeda Motor Dikecualikan dari Regulasi Baru demi Lindungi Proyek Restorasi dan Budaya Berkendara
Yang lebih ngeri lagi, peraturan ini bisa ngerusak budaya motoran dari akar-akarnya. Bayangin aja, para builder rumahan, bengkel kecil, kolektor klasik, dan tukang restorasi skala kecil bisa jadi "kriminal" cuma gara-gara aturan baru ini.
Beda sama industri mobil, dunia motor itu hidup dari jual-beli suku cadang bekas, perbaikan mandiri, dan semangat komunitas.
FEMA (Federasi Asosiasi Pengendara Sepeda Motor Eropa) ngutip riset dari negara-negara Nordik yang bilang 60% suku cadang motor itu dipakai ulang, beda jauh sama mobil yang cuma 15%. Efisiensi ini bisa ancur cuma gara-gara birokrasi berlebihan.
Motor Restorasi Bisa Dicap 'Sampah' Jika Tak Layak Jalan, Birokrasi UE Dinilai Tidak Peka terhadap Dunia Roda Dua
BACA JUGA:Yamaha Sematkan Teknologi Matrix LED pada Tracer 9 2025, Apa Saja Keunggulannya?
Parahnya lagi, kalau usulan ini disahkan, bisa aja sepeda motor kamu dinyatakan udah “berakhir masa pakai”-nya dan harus dibuang.
Nggak peduli itu motor klasik, proyek restorasi, atau punya nilai budaya. Belum ada pengecualian buat motor berusia lebih dari 30 tahun, dan label “tidak layak jalan” bisa jadi vonis mati.
FEMA udah ngebunyikan alarm, ngajak para rider buat bersuara ke Parlemen Eropa. Mereka minta supaya motor dikecualikan dari aturan ini, termasuk buat motor klasik, antik, dan proyek restorasi.
FEMA juga pengen pemilik motor yang nentuin kapan motornya udah selesai dipakai, bukan birokrat. Gak ada yang anti lingkungan, tapi kalau caranya kayak gini, bisa-bisa malah bikin ribuan motor bagus dibuang sia-sia.
Semoga aturan kayak gini gak sampai nyasar ke Asia, apalagi Indonesia yang masih banyak banget motor jadul wara-wiri di jalanan.