Tak mengherankan jika tim-tim MotoGP seperti Ducati, Aprilia, dan KTM sangat antusias untuk mengembangkan tampilan winglet mereka di setiap musim.
3. Membantu Kontrol Ketika Rem
Ketika melakukan pengereman mendadak dari kecepatan tinggi, pada bagian depan motor cenderung seperti nunduk.
Winglet berperan untuk membantu menyeimbangkan gaya tekan ke depan, sehingga motor bisa tetap seimbang walau pembalap telat untuk melakukan pengereman di awal.
Dalam balapan, kemampuan untuk mengerem lebih lambat namun bodi tetap seimbang merupakan keuntungan besar untuk bisa menyalip atau mempertahankan posisi.
4. Efisiensi Akselerasi dan Kecepatan Maksimal
Meski tujuannya menekan untuk ke bawah, tampilan winglet tidak bisa sembarangan.
Namun, tim harus dapat memastikan jika keberadaan winglet tetap aerodinamis, artinya dapat memberikan downforce dan tidak mengganggu kecepatan maksimal. Tidak heran jika setiap tim memiliki pendekatan desain yang berbeda.
Tim Ducati misalnya memiliki tampilan winglet yang terlihat lebih garang, sementara Tim Yamaha lebih konservatif, sedangkan tim seperti Honda dan Aprilia lebih menyesuaikan dengan karakter pada mesin mereka.
5. Bagian dari Strategi Teknologi Tim
MotoGP bukan hanya sekedar adu cepat untuk sampai pada garis finis, namun juga sebagai ajang adu teknologi antar pabrikan.
Winglet bisa menjadi salah satu bagian penting pada aerodinamika. Bahkan, tak menutup kemungkinan jika pabrikan menggunakan teknologi seperti CFD (Computational Fluid Dynamics) dan celah angin untuk mengembangkan bentuk winglet terbaik.
Pada beberapa momen tertentu, perkembangan tampilan winglet dari seri balapan ke seri lain, seperti MotoGP Jepang ke MotoGP Belanda bisa memberikan hasil yang berbeda untuk mencapai podium.
Jadi, tak heran jika winglet terus dikembangkan secara matang oleh masing-masing tim. Dengan demikian, maka keberadaan winglet pada MotoGP sekali bukan hanya sekadar untuk tampilan gaya, namun sebagai bagian yang memiliki banyak peran.