Risikonya ban jadi cepat haus, bensin jadi boros bensin, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan karena grip ban buruk.
Disarankan, untuk rajin cek tekanan ban seminggu sekali. Ikuti standar tekanan dari pabrikan, biasanya ada tertulis di bagasi atau jok.
3. Langsung Pergi Tanpa Panaskan Motor
Banyak yang langsung tancap gas setelah motor dinyalakan, terutama di pagi hari. Padahal, mesin butuh waktu beberapa menit, agar oli naik dan untuk melumasi semua bagian dalam mesin motor.
Risikonya yang bisa terjadi adalah mesin motor bisa cepat haus pada bagian piston dan klep, serta tarikan motor jadi kasar.
Tidak ada salahnya untuk panaskan motor sekitar 1–2 menit, asal tidak digas netral dengan tinggi. Biarkan saja dia hidup sendiri.
4. Jarang Bersihkan Filter Udara
Filter udara bisa dibilang bagaikan paru-paru motor. Kalau udaranya kotor, maka pembakaran jadi tidak sempurna. Tapi karena letaknya juga tersembunyi, banyak orang mengabaikannya atau sudah tahu tapi malas bersihin.
Risikonya jika jarang bersihkan filter udara adalah tenaga motor jadi lemah, konsumsi bensin boros, mesin cepat ngelitik.
Lebih baik, bersihkan filter udara tiap 2.000–3.000km atau lebih sering jika sering melewati jalan berdebu.
5. Pakai Bensin Asal-asalan
Ada yang merasa, yang penting motor nyala, jadi isi bensin apa aja asal murah. Padahal, motor masa kini terutama yang injeksi, tentunya motor butuh bensin dengan oktan tertentu agar pembakaran maksimal.
Risikonya yang terjadi adalah mesin jadi bermasalah, injektor juga cepat kotor, dan performa menurun.
Pastinya demi kenyamanan harus memakai BBM sesuai rekomendasi pabrikan. Kalau bisa, hindari bensin eceran sembarangan karena kita tidak tahu apakah bensin tersebut sudah dioplos dengan kandungan cairan lain atau tidak.