JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Banyak orang beranggapan kalau motor jarang digunakan, maka perawatannya bisa ditunda. Lagipula, kalau motor cuma dipakai seminggu sekali atau sebulan sekali, rasanya belum perlu servis atau ganti oli, kan?
Nah, ternyata pemikiran ini cukup keliru, Bradsis! Justru motor yang jarang dipakai pun tetap perlu perhatian, terutama soal oli.
Untuk diketahui, Oli mesin bukan hanya bertugas melumasi komponen-komponen dalam mesin, tetapi juga berperan sebagai pendingin, pembersih, dan pelindung dari karat serta keausan.
Saat mesin bekerja, oli membantu menjaga suhu tetap stabil, membersihkan sisa-sisa pembakaran dan serpihan logam, serta mencegah gesekan berlebihan antar bagian logam di dalam mesin.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Oli Terbaik Buat Mesin Matic Kamu
BACA JUGA:Catat! Oli Mesin Tidak Boleh Dicampur, Ini Bahayanya!
Banyak orang mengira oli hanya akan rusak atau kotor kalau mesin sering digunakan. Padahal kenyataannya, meski motor jarang dipakai, oli tetap bisa mengalami penurunan kualitas. Proses ini disebut degradasi.
Oli yang terlalu lama dibiarkan dalam mesin bisa terkontaminasi udara lembap, menghasilkan embun atau kondensasi.
Risiko ini akan makin besar kalau motor disimpan di tempat yang lembap, tertutup, atau tidak memiliki ventilasi yang baik.
Jadi meskipun kilometernya masih rendah, bukan berarti oli masih dalam kondisi prima.
BACA JUGA:Sering Tunda Ganti Oli? Hati-hati Mesin Motor Bisa Jebol
BACA JUGA:Oli Sokbreker Depan Motor Matik Rembes Terus? Cek Dulu Bagian Ini Sebelum Ganti Seal
Kapan Waktu Ideal Ganti Oli untuk Motor yang Jarang Digunakan?
Untuk motor yang aktif digunakan, biasanya pabrikan merekomendasikan mengganti oli setiap 2.000–4.000 km, atau setiap 2–3 bulan, tergantung jenis dan spesifikasi oli.
Namun untuk motor yang jarang dipakai, penggantian oli tetap disarankan setidaknya setiap 6 bulan sekali, meskipun kilometer belum mencapai batas maksimal.