Namun dunia benar-benar dikejutkan ketika Ducati merekrutnya untuk musim 2007.
Musim 2007 menjadi titik balik dalam karier Stoner. Bersama Ducati Desmosedici, Casey Stoner tampil dominan dan sukses meraih gelar juara dunia MotoGP, mengalahkan para pembalap papan atas seperti Valentino Rossi dan juga Dani Pedrosa.
Kemenangan ini sangat bersejarah karena Ducati belum pernah meraih gelar juara dunia sebelumnya di kelas premier.
BACA JUGA:Maverick Vinales Masuk Radar BMW Motorrad untuk Gantikan Toprak di WorldSBK
BACA JUGA:Akhirnya Pecco Bagnaia Bisa Kalahkan Marc Marquez di Balaton Park
Setelah beberapa musim yang kompetitif yang juga diwarnai cedera dan kesulitan secara teknis, Casey Stoner pindah ke tim Repsol Honda pada musim 2011.
Di musim pertamanya bersama Honda, ia kembali merebut gelar juara dunia, membuktikan dirinya sebagai pembalap yang mampu sukses dengan dua pabrikan tim yang berbeda.
Casey Stoner dikenal sebagai pembalap yang mampu menyesuaikan diri dengan motor yang sulit dikendalikan.
Ducati Desmosedici 800cc pada tahun 2007, sebagai contohnya, terkenal sangat bertenaga dan liar, namun Stoner bisa mengeluarkan performa terbaik darinya.
Ia juga dikenal tak terlalu banyak bicara kepada media, cenderung tertutup, dan lebih memilih membuktikan kemampuannya di lintasan.
Secara mengejutkan, Casey Stoner mengumumkan pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2012, saat usianya baru 27 tahun.
Alasannya adalah karena dirinya merasa kehilangan gairah terhadap balapan dan kecewa dengan arah industri MotoGP yang semakin fokus pada hiburan ketimbang aspek balap murni.
Setelah pensiun, Casey Stoner sempat menjadi test rider untuk Honda dan kemudian beralih Ducati. Ia juga terlibat dalam balapan ketahanan dan menikmati hidup sebagai pria keluarga di Australia.
BACA JUGA:Meski Sudah 8 Tahun Pensiun dari MotoGP, Rekor Kemenangan Rossi Belum Ada yang Bisa Tandingi
BACA JUGA:Makin Tajir Melintir, Segini Kekayaan Valentino Rossi Usai Pensiun dari MotoGP