"Saya datang sebagai pebalap garuk tanah saat masih kecil, jadi saya sudah terbiasa bermanuver dan memiringkan motor, memaksa ban belakang berputar [slide]," terang Gardner dikutip Motorexpertz.com dari Crash.net, Jumat (9/12/2021).
"Casey, ayah saya, dan semua orang Australia datang dari balapan trek tanah. Jadi hal tersebut sangat membantu saya, terutama dengan motor besar," tambahnya.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Bogor Kota Hari Ini, Jumat 10 Desember 2021
Seperti diketahui, motor motocross meski memiliki kapasitas mesin terbesarnya hanya sampai 450 cc, tetapi bobot motor tak jauh berbeda dengan motor MotoGP.
Sebagai perbandingan, bobot KTM 450 EXC-F memiliki bobot kering 106 kg, sementara bobot KTM RC16 memiliki bobot 157 kg.
Perbandingannya nggak terlalu jauh, meski secara distribusi tenaga atau performa, motor MotoGP jauh lebih besar.
Namun setidaknya, riding style dengan motor motocross sangat membantu ketika menikung dengan kecepatan tinggi di atas motor MotoGP.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Tangerang Kota Hari Ini, Jumat 10 Desember 2021
+++++
Remy Gardner punya ciri khas gaya balap yang sama dengan Casey Stoner|MotoGP.com|
"Dengan motor Moto2, yang sekarang dengan mesin Triumph, style motornya agak lebih berat. Anda perlu mengangkat motornya. Feelingnya, ketika Anda di atas mesin CBR [Honda], ada semacam perpaduan antara Moto3 dan Motor2.
"Tetapi dibanding Triumph, gaya motornya lebih besar, tetapi jelas MotoGP adalah motor yang terbaik!
Gardner mengaku, jika selama tes di Jerez ia menonaktifkan sistem elektronik KTM RC16 untuk menyesuaikan dengan gaya balapnya.
Jika menurut pengakuannya, gaya balapnya mirip dengan Casey Stoner lakukan ketika memacu Honda RC213V terakhir kali, di mana kerap menitik beratkan roda belakang.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Jumat 10 Desember 2021
Alhasil, ketika masuk dan keluar tikungan, roda belakang akan berputar atau slide, sebagai upaya tenaga motor dapat tersalur secara maksimal.