Jepang adalah rumah bagi empat raksasa motor: Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Kompetisi antar mereka sangat ketat, baik di dalam negeri maupun di pasar global. Jika Nissan ikut masuk, mereka harus menghadapi persaingan sengit dengan perusahaan yang sudah berpengalaman puluhan tahun di dunia motor.
Tentu ini berisiko besar, apalagi butuh biaya riset, produksi, hingga jaringan distribusi baru.
Bagi Nissan, mungkin lebih bijak memfokuskan sumber daya pada pasar mobil yang sudah mereka kuasai.
BACA JUGA:Motor Pertama di Indonesia: Hildebrand & Wolfmuller 1893
BACA JUGA:Petroleum Reitwagen 1885: Motor Bensin Pertama yang Dianggap
Biaya Riset dan Produksi yang Tinggi
Membuat motor bukan hanya soal mendesain rangka dan mesin. Perusahaan perlu riset panjang agar produknya kompetitif, aman, dan sesuai kebutuhan pasar.
Nissan yang sudah mengalokasikan dana besar untuk pengembangan mobil, termasuk mobil listrik, mungkin menilai bahwa investasi ke motor tidak sebanding dengan potensi keuntungannya.
Terlebih lagi, margin keuntungan dari penjualan motor biasanya lebih kecil dibanding mobil.
Strategi Bisnis Global Nissan
Nissan termasuk produsen mobil yang cukup agresif dalam memperluas pasar global. Mereka sudah bekerja sama dengan Renault dan Mitsubishi dalam aliansi besar, fokus pada mobil listrik, serta memperkuat pasar di Amerika dan Eropa.
Jika dilihat dari strategi ini, masuk ke bisnis motor bisa mengganggu konsentrasi utama mereka. Dengan kata lain, Nissan memilih untuk memperdalam spesialisasi di mobil ketimbang menjadi pemain baru di pasar roda dua.
BACA JUGA:Nostalgia Otomotif, Ini 3 Motor Keren yang Pernah Mengaspal di Indonesia
BACA JUGA:Berbahaya atau Aman? Ini Fakta di Balik Menyiram Rem Panas dengan Air!
Risiko Brand Positioning
Salah satu alasan lain adalah soal citra merek. Nissan dikenal dunia sebagai produsen mobil inovatif dengan desain modern dan teknologi maju.
Jika mereka tiba-tiba memproduksi motor, ada risiko brand positioning menjadi kurang fokus.
Sementara Honda dan Yamaha terbiasa membagi identitas antara motor dan mobil, Nissan tampaknya lebih nyaman menjaga nama mereka tetap identik dengan roda empat.
Apakah Nissan Pernah Coba Buat Motor?
Menariknya, Nissan memang tidak pernah benar-benar membuat motor massal. Namun, mereka punya pengalaman teknis di bidang mesin kecil, terutama untuk mobil kompak. Ada pula rumor dan proyek kecil berupa konsep kendaraan roda dua atau tiga, tapi tidak pernah dipasarkan.