MOTOREXPERTZ.COM -- Mengapa tidak boleh terlalu sering mematikan mesin dari turunkan standar pada motor matic? Simak ulasannya berikut ini.
Banyak pengendara motor matic punya kebiasaan mematikan mesin dengan cara langsung menurunkan standar samping.
Praktis memang, karena mesin otomatis mati tanpa perlu memutar kunci kontak ke posisi off.
Tapi di balik kepraktisan itu, ada dampak fatal yang sering tidak disadari. Kebiasaan ini justru bisa memperpendek usia komponen motor dan menimbulkan risiko di kemudian hari.
Mengapa demikian? Berikut Motorexpertz.com memaparkannya alasan tidak boleh terlalu sering mematikan mesin dengan menurunkan standar pada motor matic.
BACA JUGA:Kenapa Motor Matic Harus Rutin Servis CVT?
BACA JUGA:Suzuki Rilis Motor Matic Retro ala Vespa, BBM-nya Irit?
Sistem Standar Samping Motor Matic
Hampir semua motor matic modern dilengkapi dengan fitur side stand switch atau sensor standar samping.
Fungsinya untuk mencegah motor dijalankan dalam kondisi standar masih turun. Jadi begitu standar diturunkan, mesin akan otomatis mati. Sistem ini memang diciptakan untuk keselamatan, agar pengendara tidak lupa menaikkan standar ketika mulai berkendara.
Namun, fungsi ini bukan berarti ditujukan untuk menggantikan cara mematikan mesin lewat kunci kontak. Sensor standar hanya pelindung tambahan, bukan metode utama mematikan motor.
Risiko pada Komponen Kelistrikan
Mematikan mesin langsung dengan standar samping akan berdampak pada sistem kelistrikan.
Mesin berhenti secara mendadak, sementara beberapa komponen listrik seperti ECU (Electronic Control Unit) dan injektor belum melakukan prosedur shutdown normal. Akibatnya, data yang tersimpan di ECU bisa tidak terekam sempurna.
Jika kebiasaan ini terus dilakukan, ada risiko error kecil yang lama-lama bisa mengganggu kinerja mesin.