Usai menang di San Marino, Marc Marquez semakin nyaman di posisi puncak Klasemen Sementara MotoGP 2025. Dia unggul jauh dari adiknya, Alex Marquez, dengan selisih poin yang cukup besar.
BACA JUGA:Hitung-hitungan Poin Marc Marquez Kunci Juara Dunia MotoGP 2025: Bisa di Mandalika?
BACA JUGA:Jorge Lorenzo Jagokan Marc Marquez Bakal Juara Dunia MotoGP 2025
Setelah kemenangan itu, peluang Marc Marquez untuk menjadi juara dunia terbuka lebar, khususnya di MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi pada seri berikutnya.
Jika dia bisa mengantongi poin lebih banyak dari Alex dalam akhir pekan di Sirkuit Motegi, maka gelar bisa dikunci.
Namun, meskipun peluang tersebut nyata, Marquez memilih untuk tetap tenang. Dia mengaku tak mau terburu-buru dan tak ingin gegabah soal mengunci gelar juara dunia.
"Saya tidak mau datang ke Motegi dengan pikiran harus juara dunia di sana. Itu akan membuat saya terlalu tegang. Saya hanya ingin menjaga ritme yang sama seperti di balapan sebelumnya," tambahnya.
Bagi Marc Marquez, momen Motegi adalah saat penting. Tidak hanya sebagai ajang meraih gelar, tapi juga sebagai ajang mempertahankan ritme dan mental.
Dia ingin mempertahankan level yang sama seperti di San Marino, yakni performa tinggi, tapi tetap konsisten dan tidak terbawa emosi.
Dalam pernyataannya, Marc Marquez mengakui bahwa rasanya luar biasa bisa berada di posisi sekarang.
BACA JUGA:Momen Rantai Motor Pedro Acosta Putus di Tengah Balapan MotoGP San Marino
BACA JUGA:Kalender MotoGP 2026 Dirilis: Ada Negara dan Sirkuit Baru, Brasil Siap Menggema!
"Kalau ada yang bilang di awal musim saya akan memimpin klasemen seperti ini, saya akan bilang itu tidak realistis. Tapi sekarang kami ada di sini, dan saya ingin menikmatinya tanpa beban," tutupnya.
Sirkuit Motegi akhirnya bukan hanya target untuk menjadi panggung gelar dunia, tapi juga ujian mental bagi Marc Marquez.
Apakah dia bisa tetap konsisten seperti di MotoGP San Marino 2025 pada akhir pekan lalu atau tidak?
Marc Marquez juga pastinya akan menjadikan pengalaman dan motivasinya dari kemenangan itu, lalu memastikan bahwa momen di Sirkuit Motegi bukan cuma simbolis namun benar-benar menjadi puncak usaha yang sudah lama dia lakukan sejak awal musim.