"Pagi ini, saya melihat Casey sedang memperbaiki motornya! Jika memungkinkan, saya ingin dia selalu bersama saya, tetapi kenyataannya tidak, dan dengan alasan yang baik," ujar Bagnaia.
Ia menegaskan bahwa kesempatan untuk mendapatkan pandangan langsung dari Stoner sangatlah penting.
"Ketika seseorang bisa mendapatkan manfaat dari pendapat seseorang seperti Stoner, itu sangat penting," ucap Bagnaia menambahkan.
Sejak 2021, Francesco Bagnaia berusaha menjaga komunikasi dengan Stoner melalui kepala mekaniknya, Cristian Gabarrini.
Kebetulan, Gabarrini juga pernah bekerja bersama Casey Stoner ketika masih aktif membalap. Menurut Bagnaia, sinergi ini membuatnya bisa lebih mudah menyerap pengalaman dan nasihat dari sang legenda.
Namun, Francesco Bagnaia sadar tidak mudah menghadirkan Casey Stoner secara rutin. Jarak yang jauh, mengingat Stoner tinggal di Australia, membuat keterlibatannya terbatas. Meski begitu, setiap kali Casey Stoner hadir di paddock atau memberikan masukan, dampaknya langsung terasa.
Musim ini memang berjalan berat bagi Bagnaia. Statusnya sebagai juara bertahan justru menghadirkan tekanan tambahan. Publik dan penggemar menuntut hasil maksimal, sementara performanya kerap naik turun. Kondisi ini membuatnya frustrasi, walaupun ia berusaha mengubah energi negatif tersebut menjadi motivasi.
BACA JUGA:Profil Casey Stoner: Balapan dari Balita hingga Jadi Juara Dunia MotoGP
BACA JUGA:3 Pembalap MotoGP dengan Gaya Balap Paling Unik
Selain urusan teknis, Bagnaia juga menyoroti faktor mentalitas. Ia merasa butuh sosok berpengalaman seperti Stoner yang pernah berada di posisi serupa, yakni menanggung ekspektasi besar dan tetap mampu membuktikan diri di lintasan.
"Aku berterima kasih kepada semua orang yang terus mendukungku. Kehadiran orang seperti Casey selalu berarti besar, karena dia tahu persis bagaimana rasanya berada di posisiku sekarang," tutup Francesco Bagnaia.
Dengan kombinasi kerja keras tim Ducati, pengalaman para kru, serta nasihat berharga dari Stoner ketika memungkinkan, Bagnaia tetap optimistis bisa mengembalikan performanya ke level tertinggi.
Baginya, setiap bimbingan dari Stoner adalah dorongan untuk terus berjuang, mengatasi frustrasi, dan menjaga asa dalam perebutan gelar juara dunia.