JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM --- Komponen pada motor memiliki usia pakai dan perlu diganti ketika mulai aus atau rusak. Pada motor matic, salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan adalah komponen di dalam CVT.
Banyak pemilik motor yang mencoba eksperimen tanpa memahami spesifikasi mesin, termasuk memasang per CVT dengan tingkat kekerasan tidak sesuai.
Jika per CVT terlalu keras pada motor matic yang masih standar, performa justru bisa menurun dan berdampak pada kenyamanan berkendara.
Di pasaran tersedia berbagai pilihan per CVT aftermarket dengan tingkat kekerasan berbeda, mulai dari 1.000 RPM, 1.500 RPM hingga 2.000 RPM.
BACA JUGA:Pembalap Debutan Sabian Fathul Ilmi Tampil Gemilang di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship
BACA JUGA:Yamaha Gencarkan Edukasi Safety Bagi Generasi Muda Lewat Program Y2C
Biar Motor Matic Standar Makin Responsif, Begini Tips Pakai Per CVT Racing--Yamaha Pelita Motor
Semakin tinggi angkanya, semakin keras per CVT tersebut. Namun per CVT yang keras sebenarnya lebih cocok untuk motor yang sudah mengalami upgrade mesin.
Efek Menggunakan Per CVT Terlalu Keras
Motor matic standar umumnya menggunakan per dengan tingkat kekerasan sekitar 1.000 RPM atau bahkan kurang, agar karakter transmisinya tetap sesuai dengan desain pabrikan.
Ketika per CVT terlalu keras, tenaga yang dibutuhkan roller dan v-belt untuk mendorong atau membuka pulley belakang menjadi jauh lebih besar.
Akibatnya, motor terasa tidak mau lari karena mesin harus bekerja lebih berat sementara akselerasi justru melemah.
BACA JUGA:Safety Riding Skill Cari Aman Competition 2025, Wahana Honda Tantang Puluhan Peserta Unjuk Kemampuan
BACA JUGA:Perkuat Layanan Premium di Sumatera, Piaggio Indonesia Buka Dealer Motoplex 4 Brand di Pekanbaru
Kondisi ini membuat mesin hanya meraung tanpa hasil yang optimal. Pulley belakang yang sulit terbuka juga membuat motor terasa loyo meskipun gas sudah diputar lebih dalam.