Akselerasi motor sport kencang, otomatis sistem pengereman harus prima. Cek ketebalan kampas rem setiap servis atau setiap 2.000 km. Kalau sudah tipis atau mulai bunyi "cit-cit", langsung ganti.
Jangan tunggu sampai cakram tergores karena bakal bikin biaya perbaikan makin mahal.
4. Kondisi Ban dan Tekanan Angin
Ban adalah komponen paling berpengaruh terhadap kestabilan motor sport. Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan.
Ban yang kekurangan tekanan bikin motor limbung dan boros, sementara ban yang terlalu keras bikin grip berkurang.
Selain itu, cek juga permukaan ban—kalau alurnya sudah tipis atau muncul retak-retak, waktunya diganti.
BACA JUGA:Yamaha MT-15 155cc 2025, Tampilan seperti Wajah Transformer, Performa Kian Buas
BACA JUGA:Kawasaki Vulcan S 2026: Cruiser 650cc Si Serigala Jalanan, Tenang di Luar, Buas di Dalam!
5. Cek Rantai, Gir, dan Pelumasan
Rantai pada motor sport sering bekerja lebih keras karena tarikan mesin besar. Pastikan rantainya selalu bersih, tidak terlalu kencang, dan tidak terlalu kendur. Idealnya, rantai memiliki kelonggaran 2–3 cm. Bersihkan dan lumasi setidaknya seminggu sekali atau setelah kehujanan. Kalau gir sudah mulai runcing, segera ganti satu set biar awet.
6. Perhatikan Sistem Pendinginan
Motor sport, terutama yang ber-CC besar, pakai radiator untuk menjaga suhu mesin. Pastikan cairan coolant selalu berada di batas yang tepat dan tidak keruh.
Bersihkan radiator dari debu secara rutin dan pastikan kipas radiator berfungsi normal. Overheat bisa bikin performa anjlok bahkan merusak mesin.
BACA JUGA:Sudah Sepakat dengan Pertamina, Kok Ketersediaan BBM di SPBU Shell Masih Belum Ada?
BACA JUGA:Dari Mobil Pindah ke Motor, Suzuki Katana 2025 Diluncurkan dengan Evolusi Neo-Retro 999cc
7. Servis Berkala Jangan Sampai Telat