3. Panas Mesin Terasa Lebih Tinggi
Banyak yang ngeluh Satria cepat panas. Sebenarnya ini normal untuk mesin DOHC berkompresi tinggi. Tapi masalah muncul kalau oli telat ganti atau pakai oli yang terlalu encer. Panas berlebih bikin performa drop dan komponen lebih cepat aus. Idealnya ganti oli rutin dan pakai spesifikasi yang sesuai.
4. Body Getar dan Bunyi
Penyakit sepele tapi mengganggu, body berisik dan getar. Dudukan fairing dan cover Satria cenderung longgar seiring usia.
Ini bukan kerusakan serius, tapi kalau dibiarkan bisa bikin retak di beberapa bagian. Solusinya simpel, cek baut dan pakai karet peredam tambahan.
5. Sensor Injeksi Sensitif (Versi FI)
Untuk Satria F150 injeksi, beberapa sensor seperti TPS dan ISC cukup sensitif terhadap kotoran. Kalau jarang servis throttle body, motor bisa brebet atau langsam nggak stabil. Rutin dibersihkan jadi kunci supaya mesin tetap halus.
BACA JUGA:Mengenal Ciri Khas Motor Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki
BACA JUGA:Daftar Kode Error Motor Injeksi Berdasarkan Merek, Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki
Dengan demikian, maka seharusnya kini pemilik Suzuki Satria F150 sudah tahu apa saja yang harus dirawat dan jangan hanya asal pakai saja.
Suzuki Satria F150 motor yang garang dan bukan motor manja, tapi juga bukan motor bandel tanpa perawatan.
Penyakit-penyakit di atas sebenarnya bisa dicegah asal pemilik paham karakter mesinnya. Dengan perawatan rutin dan pemakaian yang tepat, Satria F150 tetap jadi motor kencang, awet, dan layak dipakai sampai tua.
Kalau kalian sudah paham penyakitnya, justru Suzuki Satria F150 bakal jadi salah satu motor paling memuaskan yang pernah kalian punya.