Shinichi Sahara, Project Leader Suzuki MotoGP|M. Ichsan|
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – Selesai MotoGP 2022 di Mandalika, Project Leader tim Suzuki Ecstar, yaitu Shinichi Sahara, mampir dulu ke Jakarta. Pada kunjungannya ke Ibu Kota, pria asal Jepang ini melakukan meet and greet dengan komunitas, staf dan mekanik di dealer pusat Suzuki, di Sunter, Selasa (22/3/2022).
Pria yang akrab disapa Sahara ini mengungkapkan rasa senangnya balap MotoGP bisa hadir di Indonesia. Dia pun mengungkapkan kalau Sirkuit Mandalika sudah sangat baik.
Hal ini tentunya sangat berbeda dari 25 tahun lalu saat MotoGP mampir ke Indonesia di sirkuit Internasional Sentul, Bogor pada tahun 1997 silam.
“Sebenarnya kita cukup kuat di sirkuit Mandalika saat balapan kering. Pembalap kita, Joan Mir dan Alex Rins sangat cepat saat sesi tes, tapi sayang ada perubahan cuaca (dari kering menjadi basah) sehingga kita mengganti strategi, mengganti ban baru dan menyesuaikan motor,” ujar Sahara.
BACA JUGA:Hah! Bagaimana Bisa Sensor O2 Bikin Irit BBM Motor Kesayangan? Simak Penjelasan dari yang Ahlinya
“Secara keseluruhan kita akan bisa lebih kuat lagi di Mandalika, mungkin di tahun depan. Jadi kita gak sabar ingin cepat kembali balapan di sini,” tambahnya.
Selama berada di Indonesia, Sahara juga mengungkapkan sangat senang dengan segala suasana, penduduk sekitar dan juga masakannya.
Shinichi Sahara, Project Leader Suzuki MotoGP|M. Ichsan|
+++++
Shinichi Sahara, Project Leader Suzuki MotoGP|M. Ichsan|
“Di Indonesia saya sudah coba nasi goreng, mie goreng dan masakan ayam yang saya lupa Namanya. Semua masakan Indonesia yang saya coba enak-enak,” ungkapnya.
Gak ketinggalan, saat ditanya mengenai pawang hujan yang viral saat gelaran MotoGP di Mandalika, Minggu (20/3/2022), Sahara mengaku sangat terkejut karena belum pernah lihat sebelumnya.
BACA JUGA:Seberapa Kuat Daya Tahan Forged Piston untuk Motor Harian? Begini Penjelasannya
"Tidak (belum pernah lihat sebelumnya), percaya itu perlu. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Tapi saya menyukainya," ungkapnya.
"Ya saya belum pernah lihat sebelumnya, saya pernah diberi tahu hal-hal seperti itu di Indonesia sesuatu yang normal ketika memiliki event besar ada pawang hujan, mungkin itu suatu ide yang bagus digunakan bersama kami," pungkas Shinichi Sahara.