JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM-Menggunakan knalpot racing pada kendaraan merupakan hal yang dilarang dijalanan.
Pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot racing, dapat mengganggu pengguna jalan lainnya, karena berisiknya knalpot.
Oleh karena itu, pihak kepolisian melarang pengguna jalan memakai knalpot racing pada kendaraannya.
BACA JUGA:Kawasaki Tambah Warna Baru Ninja ZX-25R
Larangan tersebut berdasarkan aturan yang tercantum pada Pasal 285 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Didalam aturan itu tertulis bahwa komponen knalpot menjadi salah satunya.
"Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah),".
Penggunaan knalpot racing-Yoshimura R&D-https://www.yoshimura-rd.com/
Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom menerangkan bahwa pengguna knalpot racing pada motor juga bisa menghanguskan klaim garansi motor tersebut.
BACA JUGA:Delvintor Alfarizi Siap Rebut Poin Lagi di MXGP Lombok
"Bicara aturan, bisa menggugurkan garansi mesin. Aktualnya di lapangan, saat ada kerusakan, pemilik mengganti dengan knalpot standar, tapi para mekanik sudah tahu dan melihat dari beberapa ciri," kata Slamet.
Selain itu, penggunaan knalpot racing yang tidak sesuai dengan mesin kendaraan dapat membuat kerusakan jangka panjang pada mesin motor.
Mesin juga dapat mengeluarkan panas yang berlebihan, jika knalpot racing digunakan pada motor yang mesinnya masih standar.
Maka dari itu, sebaiknya knalpot motor tidak diganti ke knalpot racing, karena banyaknya dampak negatif yang diberikan, baik pada motor maupun lingkungan sekitar.