Caranya, dengan menyuap atau memberikan uang (gratifikasi) kepada oknum petugas. Membayar sesuatu tidak semestinya dan tanpa bukti penerimaan yang sah,” beber Emerson.
Lainnya, Emerson menyoroti soal urusan pembuatan atau perpanjangan SIM di Satpas. Menurutnya, ujian teori dan ujian praktik dalam proses pembuatan SIM kerap tidak masuk akal dan transparan.
BACA JUGA:Waspada Bradsis! Segara Siapkan Jas Hujan, 27 Daerah Ini Diperkirakan Hujan Deras dalam Sepekan
“Dengan model ujian praktik seperti ini, publik percaya Lewis Hamilton akan gagal mendapatkan SIM A dan Valentino Rossi juga tidak mungkin memperoleh SIM C di Indonesia,” kata Emerson,
“Akibat sulitnya prosedur mendapatkan SIM, survei sederhana menunjukkan bahwa 3 dari 4 warga Indonesia (75 persen), sengaja atau terpaksa, memperoleh SIM dengan cara tidak wajar (membayar lebih dari seharusnya, menyiapkan petugas, tidak mengikuti prosedur secara benar,” sambung Emerson.
Untuk itu, Emerson meminta Jokowi melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap praktik pungli di Samsat dan Satpas.
Makanya, dirinya juga mendesak Menkopolhukam dan Kapolri dilibatkan dalam pemberantasan pungli tersebut.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Motor Baru Honda Berkapasitas 350 cc, Speknya Ajib Banget
“Oleh karenanya kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membenahi Samsat dan Satpas secara extraordinary dan tidak dengan cara biasa-biasa yang telah terbukti gagal.
Bapak Presiden bisa perintahkan Menko Polhukam dan Kapolri untuk bereskan masalah ini secara permanen sehingga tidak terjadi di kemudian hari,” tutup Emerson.