JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Sebuah momen penting terjadi di Buriram pada Sabtu sore, 28 Oktober 2023 lalu.
Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) tempati posisi kedua dalam Tissot Sprint, sementara Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) finis ketujuh.
Secara matematis ini menyingkirkan sang pembalap Afrika Selatan dari perburuan titel MotoGP.
BACA JUGA:Duo AHRT, Rheza dan Herjun Siap Duel Kunci Gelar Juara Asia AP250 di ARRC 2023, Zhuhai
Meski tampak sepele di permukaan, hasil ini menandai tonggak sejarah penting bagi Ducati, yang bakal raih gelar Juara Dunia Pembalap dua kali beruntun, kali pertama dalam sejarah pabrikan Borgo Panigale.
Dengan hanya tiga balapan tersisa pada 2023, yang merupakan musim luar biasa lainnya, impian untuk merebut titel tetap hidup untuk Bagnaia (Ducati Lenovo), Jorge Martin (Prima Pramac Racing) serta Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team).
Mengingat apa yang terjadi musim ini, tidak mengherankan melihat Ducati klaim gelar Konstruktor keempat secara beruntun (kelima secara keseluruhan).
Terkhusus adalah Pecco Bagnaia, Jorge Martin dan Marco Bezzecchi secara kolektif telah memenangi 13 dari 17 balapan Grand Prix sejauh ini.
BACA JUGA:Anti Rungkad! Ini 5 Tips Merawat Motor Kesayangan Agar Tetap Dalam Kondisi Prima
Selain itu, kemenangan Johann Zarco (Prima Pramac Racing) di GP Australia membuat total kemenangan Ducati menjadi 14.
Kehadiran pabrikan Bologna di setiap podium dan barisan depan sejak balapan pertama menegaskan dominasi yang konsisten dan tak terbantahkan, sehingga pantaslah mereka amankan titel Konstruktor usai Tissot Sprit di GP Indonesia.
Perihal manajemen pertarungan tiga pembalap Ducati untuk Kejuaraan Dunia, Gigi Dall’Igna yang menjabat General Manager Ducati Corse menyebutnya sebagai pertarungan antar saudara.
"Kami akan memberikan informasi terbaik kepada semua pembalap kami untuk melakukan yang terbaik.
BACA JUGA:Final JuniorGP 2023 di Valencia, Arbi Aditama Siap Berikan yang Terbaik
Kami akan mencoba memberi mereka motor terbaik untuk bertarung.