BACA JUGA:Terbukti! Ini Cara Membuat Lampu Rem Motor Lebih Awet, Anti Mati-matian
3. Diaphragm, bagian ini adalah seal atau pengunci dari bahan karet. Fungsinya adalah menjaga agar minyak rem dalam tangki tidak terkena udara luar langsung.
4. Master Cylinder Body, bagian ini memiliki fungsi untuk tempat kerja piston serta seal master silinder rem.
5. Level Sensor, Master rem juga memiliki sensor yang fungsinya untuk mendeteksi jika minyak rem dalam tangki sudah habis.
6. Returns Spring, merupakan sebuah pegas pengembali sehingga piston bisa kembali ke posisi semula.
7. Primary Piston, merupakan piston utama untuk rem bagian depan dan memiliki seal pada bagian ujungnya.
8. Secondary Piston, merupakan piston sekunder yang berada di bagian rem belakang. Juga memiliki seal pada kedua ujungnya.
BACA JUGA:Rem Depan Motor Terasa Keras? Begini Cara Mengatasinya
9. Return Port, merupakan lubang katup untuk pengembalian minyak rem yang berasal dari ruang tekanan ke arah reservoir tank.
10. Inlet Port, merupakan lubang untuk mengisi minyak rem dari reservoir ke ruang tekanan minyak rem.
BACA JUGA:Ini Cara Ampuh Melakukan Rem Motor Matic yang Benar, Ternyata Ada 8 Triknya!
Jenis-Jenis Master Rem
Dilihat dari fungsi master rem motor dan cara kerjanya yang sudah dijelaskan, maka sebaiknya pemilik motor modifikasi harus mengganti master silinder rem ini sebelum kaliper.
Tujuannya adalah supaya tekanan dari fluida yang dihasilkan bisa lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Kaliper merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah energi dari tekanan fluida pada master rem menjadi gerakan mekanis.
Energi dari kaliper akan menggerakan kampas rem untuk menekan cakram. Sebuah kesalahan jika mengganti kaliper sebelum master rem, karena tekanan fluida yang dihasilkan akan sama saja, tidak ada perubahan.
Ketika ingin mengganti master rem pemilik kendaraan tidak boleh memilih sembarangan. Ada dua jenis master rem yang tersedia di pasaran yaitu: