JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Bagnaia dan pesaingnya di Pramac, Jorge Martin, memasuki penentuan kejuaraan di Valencia dengan selisih 14 poin setelah Martin memenangi Sprint Race.
Namun, pertarungan kejuaraan itu terhenti di lap keenam saat Martin bertabrakan dengan Marc Marquez dalam penampilan terakhir sang juara dunia delapan kali untuk Honda.
Keduanya tengah bertarung memperebutkan posisi kelima. Bagnaia kemudian memenangkan balapan dan meraih gelar keduanya secara beruntun. Ia menjadi pembalap pertama sejak Marquez yang berhasil memenangi gelar secara beruntun.
BACA JUGA:Terungkap Strategi Francesco Bagnaia Raih Juara Dunia MotoGP 2023, Ada Peran VR46!
Ketika ditanya tentang perasaannya mengenai fakta ini, Bagnaia mengatakan,
"Saya merasa baik, ini fantastis. Apalagi dengan nomor satu, finis di posisi kedua dalam kejuaraan bisa dianggap sebagai hasil yang sangat buruk. Saya tidak bisa bahagia dengan posisi kedua karena nomor satu berarti Anda harus menunjukkan bahwa Anda adalah yang terbaik, dan saya pikir kami melakukan segalanya dengan sempurna untuk dianggap sebagai nomor satu." dikutip dari motorsport.com pada Senin, 27 November 2023
"Terlebih lagi, pada paruh kedua kejuaraan, kami beberapa kali menjadi yang tercepat, namun kami selalu mampu bersaing dan lebih cepat serta lebih kuat pada hari Minggu, yang merupakan balapan utama dan memberikan Anda lebih banyak poin." tambahnya.
"Jadi saya pikir musim lalu adalah musim yang sangat membanggakan, tetapi musim ini bahkan lebih istimewa lagi karena meskipun banyak kesalahan dan ketidakberuntungan dalam beberapa situasi, kami berhasil memenangkan gelar yang sama. Jadi kami harus sangat bangga." ujar Bagnaia
BACA JUGA:Momen Spesial Bagnaia Pertahankan Gelar Juara Dunia 2023 Terasa Lebih Spesial
Membandingkan gelar keduanya dengan gelar pertamanya, di mana ia mengalahkan pembalap pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo.
Bagnaia mengakui bahwa tahun ini ia lebih banyak berada di bawah tekanan dan mengatakan bahwa motor Quartararo tidak memberinya kesempatan untuk bertarung dengan saya.
Ia juga menyebut bersaing dengan sesama pembalap Ducati sebagai hal yang sulit karena mereka dapat berbagi data.
Kesadaran untuk menjadi lebih kompetitif. Tahun lalu, saya tiba di sini dan sangat tertekan, hanya memiliki satu balapan dan keunggulan 23 poin.
BACA JUGA:Wejangan Valentino Rossi Untuk Jorge Martin dan Francesco Bagnaia
"Jadi situasinya sangat berbeda. Kali ini saya memulai hari ini dengan selisih 14 poin, Jorge sangat cepat kemarin, dan saya pikir saya telah mengambil langkah besar dalam hal ketenangan dalam mengelola situasi yang lebih baik." Ungkap Bagnaia