JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Peraturan terbaru mengenai konseki akhirnya diumumkan oleh MotoGP setelah mendapatkan persetujuan dari anggota Komite Grand Prix.
Mulai MotoGP 2024, penentuan status konseki bagi pabrikan akan menjadi lebih dinamis dengan adanya klasifikasi yang lebih beragam daripada sebelumnya.
Tidak lagi terbatas hanya menjadi kelompok konseki dan non-konseki, pabrikan akan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu A, B, C, dan D.
Penentuan kasta bagi pabrikan juga tidak lagi didasarkan pada poin podium dan kemenangan seperti sebelumnya, melainkan didasarkan pada persentase poin kejuaraan yang diperoleh dibandingkan dengan poin maksimum yang bisa diraih.
MBACA JUGA:Lakoni Debut MotoGP, Pedro Acosta Pakai Nomor 31
Sebagai contoh, Ducati akan masuk ke dalam Grup A karena musim lalu mereka berhasil mencetak persentase poin sebesar 85%, tepatnya 94,6% (700 dari maksimal 740 poin).
Salah satu dampak yang didapatkan oleh pabrikan asal Borgo Panigale ini adalah tidak mendapatkan jatah wildcard sama sekali.
Ducati tampil sangat impresif pada MotoGP 2023 dengan meraih kemenangan sebanyak 17 kali di balapan utama dan 17 kali di sprint, baik oleh pembalap mereka di tim pabrikan maupun satelit.
Keinginan untuk "mengisolasi" Ducati ini juga datang dari pabrikan-pabrikan papan tengah, seperti KTM dan Aprilia, ketika aturan konseki baru diajukan.
BACA JUGA:MotoGP 2024 Bagnaia dan Martin Bakal Jadi Satu Tim?
Perubahan ini sebenarnya ditujukan untuk dua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, yang sedang menghadapi kesulitan.
Kedua pabrikan ini akan masuk ke dalam Grup D, dengan Yamaha mendapatkan persentase poin sebesar 26,5% dan Honda sebesar 25%.
Mereka akan mendapatkan keuntungan berupa tes privat yang lebih leluasa dan pembebasan dari pembekuan mesin saat kejuaraan berlangsung.
Secara dasar, Honda dan Yamaha akan memperoleh status konseki seperti musim lalu, dengan tambahan satu kali pembaruan aerodinamika.
BACA JUGA:MotoGP 2023: Marc Marquez Mendapatkan Julukan Baru 'Si Tukang Towing'