JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Selain untuk meredam guncangan atau getaran terutama saat melewati jalan tidak rata atau rusak, shockbreaker juga berfungsi untuk memberi kenyamanan dan kestabilan saat berkendara.
Namun seiring usia pemakainya, kerja dan fungsi komponen peredam kejut tersebut akan menurun.
Ketika shockbreaker dalam kondisi bocor atau rusak, kenyaman dan kestabilan berkendara dapat terganggu.
Berikut cara sederhana menjaga Shockbreaker agar tetap optimal :
1. Rutin Dibersihkan
Kotoran yang menempel pada area kerja Shockbreaker bisa membuat seal atau karet dan piston baret. Kondisi ini bisa menyebabkan kebocoran oli shockbreaker.
BACA JUGA:Ternyata Ini Perbedaan Motor 4 Tak dan Motor 2 Tak
Efek pertama yang ditimbulkan akibat kebocoran oli akan mengurangi daya redam hingga tingkat kestabilan yang membuat kenyamanan berkendara terganggu. Efek terparahnya adalah bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.
2. Jangan Ngebut di Jalan Yang Tidak Rata
Melintasi jalan tak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shockbreaker semakin berat. Karena itu, berkendaralah dengan kecepatan rendah pada kondisi jalan tersebut supaya usia pakai shockbreaker jadi lebih panjang.
Selain membuat shockbreaker jadi lebih awet, berkendara dalam kecepatan rendah saat melintasi jalan rusak atau tidak rata juga bisa memengaruhi usia pakai komponen lainnya.
3. Hindari Penggunaan Aksesoris Tak Resmi
Tak ada larangan khusus untuk penggunaan aksesoris untuk mempercantik tampilan sepeda motor. Namun pemilik sepeda motor harus memahami juga dampaknya, baik pada fungsi komponen maupun tingkat kenyamanan berkendara yang memengaruhi faktor keselamatan berkendara.
BACA JUGA:Yuk Ketahui Ini Fungsi Throttle Body Motor & Komponennya
Penggunaan aksesoris yang tak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shockbreaker, seperti pemasangan adaptor atau peninggi. Penambahan aksesoris tersebut akan berdampak pada fungsi collar yang membuatnya tidak bekerja maksimal. Selain itu, shockbreaker akan mudah rusak.