Ketika elalui jalanan bergelombang, kasar, atau berlubang-lubang, pastikan kurangi kecepatan.
Hal ini mencegah shockbreaker dapat tekanan terlalu besar yang membuatnya cepat aus.
Menurunkan kecepatan saat melewati jalan bergelombang penting juga untuk keselamatan berkendara.
3. Hindari Memasang Anting Shockbreaker Belakang
Belakangan ini anting shockbreaker populer digunakan di kalangan penggemar modifikasi motor.
Gunanya untuk membuat tampilan motor lebih gagah dan tinggi.
Akan tetapi, jika ingin shockbreaker lebih awet, sebaiknya hindari memasang anting. Selain mengurangi kenyamanan penumpang di jok belakang, anting tersebut berisiko merusak bahkan mematahkan shockbreaker.
4. Hindari Bawa Beban Berlebih
Pastikan membawa barang sesuai dengan bobot maksimal yang bisa ditanggung oleh shockbreaker motor Anda.
Hal ini membantu meningkatkan keawetan shockbreaker agar tidak cepat rusak.
5. Ganti Oli Teratur
Idealnya, oli shockbreaker diganti setiap 15.000 hingga 20.000 kilometer atau dua hingga tiga tahun sekali.
Shockbreaker memiliki oli yang berbeda dari oli mesin motor, jadi pastikan Anda menggunakan oli yang sesuai.
Kapan Ganti Shockbreaker?
Idealnya, shockbreaker diganti ketika sudah ada tanda-tanda saat berkendara, misalnya rasa “mentok” saat mengarungi jalan rata atau ban belakang yang sedikit goyah.
Akan tetapi, shockbreaker juga bisa aus seiring waktu sehingga Anda wajib menggantinya jika sudah terlalu lama.