Untuk menghidupkan motornya, ada sistem start dengan kartu NFC yang canggih. Cukup dekatkan kartu pada panel spidometer.
Tunggu hingga spidometer menyala dan terdengar bunyi 'bip'. Lalu motor akan menyala. Hal ini juga dilakukan untuk menonaktifkan motor.
Awas, tak ada suara dari Zeeho AE8+ tapi posisi siap jalan akan ditandai dengan tulisan 'READY' di spidometer.
Tak perlu cemas jika motor masih menyala tapi ingin berhenti sebentar. Misalnya untuk mengecek smartphone atau lainnya.
BACA JUGA:Marc Marquez Mentereng di Gresini, Waktunya Geser ke Tim Besar di MotoGP 2025?
Tak perlu tempelkan kartu, tapi cukup tekan tombol switch off di saklar kanan motor. Pastikan indikator 'READY' di motor mati. Hal ini menandakan motor tak bisa berjalan meski handle gas diputar.
Untuk mengaktifkannya tekan starter di tombol yang sama. Indikator Ready akan muncul dan motor tinggal digas.
Saat berjalan, motor listrik ini punya tenaga di mode sport yang responsif. Bahkan tak disarankan untuk pemula, karena tarikannya ganas.
Jika baru mencoba, sebaiknya dari mode Eco, lalu Street baru ke mode Sport. Caranya dengan menekan tombol di saklar kirinya.
BACA JUGA:Honda NX125RX 2024, Bertampang Vario Tapi Cocoknya Jadi Lawan Suzuki Avenis 125
Jangan kaget akan performanya, sebab klaim pabrikan AE8+ dibekali motor listrik 10 kW model mid drive dengan torsi melimpah hingga 218 Nm. Kecepatan maksimal dari motor berbobot 148 kg ini mencapai 100 km/jam.
Bagi penggemar touring, motor ini pun masih terbilang nyaman di jarak menengah, semisal Jakarta-Puncak atau ke Sukabumi. Karena daya jelajahnya sekitar 120-130 km.
Istimewanya, rem sudah bertipe ABS dengan model cakram di kedua roda. Bahkan kaliper depannya memakai merek Brembo. Hal ini jadi modal penting dalam memperlambat laju motor.
First Impression Zeeho AE6+