Misalnya, CB150 Verza masih setia pakai rangka model diamond, sementara yang lain lebih modern dengan rangka twin spar dan model teralis.
Sistem pengeremannya pun masih pakai teromol di roda belakangnya, beda dengan mayoritas motor 150 cc masa kini yang sudah pakai cakram di roda depan dan belakang.
BACA JUGA:Yamaha Bagi-Bagi Motor ke Karyawan, Ada Apa Nih?
Mesinnya juga sederhana, cuma pakai mesin SOHC 150 cc 2-klep berpendingin udara, jelas lebih inferior dibanding lainnya yang mayoritas sudah pakai DOHC atau SOHC 4-klep dan radiator sebagai penjaga suhu.
Tapi, kesederhanaan mesinnya ini bisa jadi kelebihan dalam hal perawatan, jadi nggak bakal menelan biaya semahal motor-motor yang mesinnya lebih kompleks, cocok buat diajak kerja keras.
Kalau bicara tenaga, mesinnya bisa nyajikan 13 dk pada 8.500 rpm dengan torsi 12,73 Nm di 6.000 rpm, cukup lah untuk komuter dalam kota dan perjalanan santai ke luar kota.
Apalagi CB150 Verza sudah pakai injeksi dengan konsumsi BBM yang diklaim tembus 43,1 km per liter berdasarkan pengujian internal Astra Honda Motor (AHM).
BACA JUGA:Ini Teknik Ngerem Motocross yang Benar untuk Pecinta Off Road
Panel instrumennya sudah full digital, meski ini satu-satunya fitur modern dari CB150 Verza.
Dengan spek sederhana, harganya lumayan jauh selisihnya dengan motor-motor 150 cc lain.
Honda CB150 Verza dibanderol cuma Rp 21.660.000 untuk tipe pelek jari-jari dan Rp 22.290.000 untuk tipe pelek cast wheel.
Jadi, gimana menurut bradsis, Honda CB150 Verza ini masih worth it buat dipinang?