JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM – Pemerintah Jepang masih melakukan investigasi buntut temuan skandal uji sertifikasi sejumlah pabrikan. Kini giliran kantor pusat Yamaha digeledah.
Sehari setelah mendatangi kantor Toyota, pemerintah Jepang lanjut menggeledah kantor pusat Yamaha di Prefektur Shizuoka.
Kedatangan ini untuk melakukan investigasi lanjutan terkait temuan penyimpangan uji sertifikasi yang dilakukan oleh lima pabrikan ternama Jepang, demikian diberitakan Kyodo News.
Yamaha salah satu yang ditemukan melakukan pengujian tak sesuai prosedur.
BACA JUGA:Event Clan of Classy di Bali Diserbu Ratusan Pengguna Yamaha
BACA JUGA:Penyelenggara MotoGP Malaysia 2024 Tegaskan Tak Ingin Saingi Gelaran di Mandalika
Yamaha mengakui melakukan uji kebisingan untuk sepeda motornya di bawah kondisi yang tidak semestinya dan melaporkan data yang dipalsukan dalam pengujian lain,
Hal ini membuat kementerian tersebut memerintahkan penghentian pengiriman sepeda motor YZF-R1 dengan kode 8BL-RN65J sebanyak 1.343 unit.
Pabrikan berlogo garpu tala itu menerima perintah dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyelidiki apakah ada aktivitas penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan.
Yamaha Diminta untuk melakukan Penyelidikan Internal
"Kami telah menguji ulang semua model kendaraan saat ini yang mengalami kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ditentukan dan dipastikan bahwa semuanya memenuhi standar. Kami saat ini telah menangguhkan pengiriman produk yang terkena dampak.
BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2024 Targetkan 20.000 Penonton Tanah Air, Siap Undang Artis Indonesia
BACA JUGA:Harga Tiket MotoGP Malaysia 2024 Mulai Rp 300 Ribuan Saja!
Kami akan menyerahkan hasil pengujian ulang kepada otoritas terkait dan berkonsultasi dengan mereka, serta mengambil tindakan yang diperlukan.
Selain itu, tidak ada kasus yang terkonfirmasi yang dapat menyebabkan masalah dalam penggunaan sebenarnya untuk kendaraan yang pengirimannya ditangguhkan dan untuk kendaraan yang telah dikirim," tulis Yamaha di pernyataan resminya.