JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Marc Marquez memberikan tanggapannya terkait polemik tentang kebolehannya melakukan towing di MotoGP setelah mendapat kritikan dari Francesco Bagnaia.
Kedua juara dunia yang bergabung di tim Ducati Lenovo pada MotoGP 2025 telah menciptakan tensi panas dan psywar di dalam tim. Bagnaia, yang biasanya acuh tak acuh terhadap berbagai taktik licik di MotoGP, akhir-akhir ini mulai angkat bicara.
Pembalap yang merupakan murid Valentino Rossi itu merasa frustrasi dengan cara sejumlah pembalap kelas premier melakukan towing untuk mendapatkan slipstream dan meningkatkan kecepatan di sesi kualifikasi.
Kejadian ini terlihat dalam seri MotoGP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone.
BACA JUGA:Pertarungan Gelar MotoGP Siap Lanjut Lagi di Red Bull Ring!
BACA JUGA:Tiga Sirkuit MotoGP Paling Eco-Friendly, Ada Mugello, Catalunya dan Silverstone
Bahkan Bagnaia mulai menggunakan kata-kata metafora untuk menyindir hal tersebut.
"Saya tidak paham mengapa semakin banyak pembalap yang ingin ditarik oleh pembalap lain demi mengatur waktu putaran cepat," ujar Bagnaia seperti dikutip dari Speedweek pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Meskipun pernyataan Bagnaia tidak secara langsung ditujukan kepada Marquez, namun kenyataannya Marquez memang melakukan towing kepada Jorge Martin yang tercepat dalam sesi latihan bebas.
Hal ini membuat tensi panas di antara keduanya semakin tinggi.
BACA JUGA:Tensi Tinggi Marc Marquez dengan Francesco Bagnaia Dimulai
Marquez tetap pada pendiriannya bahwa melakukan towing adalah strategi legal dan tidak melanggar aturan di MotoGP.
Menurutnya, itu adalah bagian dari balapan dan strategi yang diperbolehkan. "Jika ada pembalap di belakang saya, itu berarti saya yang tercepat," ungkap Marquez membela diri.
Pembalap berusia 31 tahun itu juga menjelaskan bahwa aksi towing sering kali dilakukan ketika sudah tidak ada jalan keluar lain untuk mempercepat laju.
Marquez bahkan merujuk pada contoh di kelas Moto3 yang mengharuskan pembalap beralih ke pitlane sebagai strategi.