JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM -- Pecco Bagnaia ngerasa ada perbedaan besar saat dia ganti cakram rem depan dari ukuran 340 mm ke 355 mm waktu uji coba di Aragon pekan lalu.
Secara teori, cakram yang lebih besar punya torsi pengereman lebih tinggi karena radius tempat bantalan rem mencengkeram juga lebih lebar.
Tapi konsekuensinya, un-sprung mass makin berat dan ini bisa pengaruh ke handling motor. Tapi justru, perubahan ini bikin Pecco bisa lebih ‘mainin’ tekanan rem, tanpa bikin ban depan ngunci.
Waktu sesi debrief usai balapan di Aragon, Pecco cerita pengalaman pribadinya pakai cakram yang lebih besar.
BACA JUGA:New CRF250 Rally dan New CRF250L Resmi Mengaspal di Indonesia: Desain Baru, Fitur Makin Modern!
BACA JUGA:Upgrade Tampilan dan Fitur! SYM Husky ADV 150 SE 2025 Resmi Meluncur
“Pada hari Sabtu (Aragon race weekend) dengan cakram 340 [mm] saya mengerem dan tidak dapat mengendalikannya karena begitu saya melepaskannya,” kata Pecco.
“Saya tidak dapat menghentikan motor, jadi saya membutuhkan semua tenaga saya untuk menghentikan motor dan sangat sulit untuk mengelola dan mengendalikan ban depan. Saya masuk (tikungan) dan alami lock ban (depan) serta understeer dan itu sangat sulit bagi saya.”
Pecco juga bilang kalau perasaannya waktu itu kayak cakramnya terus-terusan dingin.
“Anda terus mengerem keras tetapi tidak berhenti. Kemudian kami pindah ke 355 [mm] dan memang benar bahwa Anda dapat mengunci lebih mudah tetapi Anda dapat mengelola dengan lebih baik. Itu lebih dapat dikendalikan.”
BACA JUGA:Tampil Ambisius, M. Zidane Kembali Kuasai Gelar Juara Trial Game Dirt 2025
BACA JUGA:Trial Game Dirt Sidoarjo 2025 Suguhkan Trek Panjang
Jadi, walaupun potensi ngunci lebih besar, tapi dia bisa ngerasa kapan harus lepas dan kontrol tetap ada di tangan.
“Jika Anda merasa ban sedikit terkunci maka Anda dapat melepaskannya sedikit, tetapi tetap terus mengerem dan saya tidak merasa seperti melaju melebar. Itu jauh lebih mudah bagi saya. Biasanya, tahun lalu, perasaan dengan 340 seperti ini bagi saya,” Tutup Pecco.