Ini adalah bukti konkret bahwa intervensi teknologi berbasis AI mulai memberikan hasil nyata dalam mengurai kepadatan lalu lintas.
Selain mengurangi waktu tunda perjalanan, ITCS juga diharapkan dapat membawa manfaat lingkungan yang besar, yaitu menekan emisi karbon dari kendaraan dan mengurangi konsumsi bahan bakar, yang pada akhirnya mendukung terciptanya sistem transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Saat ini, ITCS telah diinstalasi di 65 persimpangan dari total 321 persimpangan yang ada di Jakarta dan pemerintah memiliki rencana ambisius untuk terus memperluas cakupannya.
Visi jangka panjang mencakup integrasi penuh ITCS dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
BACA JUGA:New CRF250 Rally dan New CRF250L Resmi Mengaspal di Indonesia: Desain Baru, Fitur Makin Modern!
Sinergi ini akan memungkinkan proses pencatatan dan penanganan pelanggaran lalu lintas menjadi lebih otomatis, cepat dan efisien, sehingga mendukung penegakan disiplin berlalu lintas yang lebih baik.
Tidak hanya dari sisi teknologi, Gubernur DKI Jakarta juga menyoroti pentingnya koordinasi antara proyek pembangunan infrastruktur jalan dan dampaknya terhadap lalu lintas.
Beliau berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap proyek diselesaikan tepat waktu, dengan gangguan seminimal mungkin pada kelancaran arus lalu lintas.
BACA JUGA:Jelajah 3300 KM ke Titik Nol Sabang: FDR Blaze MP Tourer Uji Ketahanan Ban Terbaru
Untuk menyukseskan inovasi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mengajak seluruh lapisan masyarakat Ibu Kota untuk berpartisipasi aktif.
Warga diimbau untuk senantiasa berkendara dengan penuh tanggung jawab, patuh pada rambu dan aturan lalu lintas, serta menghindari pelanggaran.
Dukungan dan kesadaran dari setiap individu sangatlah penting untuk mewujudkan Jakarta yang lebih lancar, hijau, dan modern di masa depan.