MOTOREXPERTZ.COM -- Hampir sebagian besar pengguna motor, mengganti oli adalah hal rutin dan wajib untuk dilakukan.
Tapi kadang, ada aja yang iseng atau mungkin karena terburu-buru, mencampur oli berbeda merek atau tipe dalam satu mesin.
Padahal, tindakan ini jelas sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan mesin motor.
Jadi, biar tidak salah langkah, mari pahami kenapa oli mesin tidak boleh dicampur dan apa saja risiko fatalnya kalau tetap dilakukan? Berikut kami beberkan alasannya:
BACA JUGA: Gampang! Begini Cara Cek Oli Mesin Motor Sendiri di Rumah, Gak Perlu ke Bengkel!
BACA JUGA: Apakah Pengguna Motor Listrik Wajib Punya SIM C Khusus? Gini Jawaban Jujurnya...
Kenapa Banyak yang Masih Sering Mencampur Oli?
Biasanya ini terjadi karena, sisa oli lama masih ada, tapi sudah keburu beli oli merek lain, isi ulang di bengkel dengan memakai merek berbeda, yang paling sering adalah mengira semua oli sama asal untuk motor dan yang paling parah adalah karena sekedar ingin coba-coba, berharap performa motor bisa lebih maksimal.
Sayangnya, mencampur oli bukan solusi yang bagus, justru yang ada malah berisiko buat bagian dalam mesin motor menjadi rusak dan bermasalah.
Bahaya Mencampur Oli Mesin
1. Viskositas (Kekentalan) Jadi Tidak Stabil
Setiap oli punya standar viskositas tertentu, misalnya SAE 10W-40 atau 20W-50. Kalau dicampur, viskositas bisa berubah tidak stabil.
Dampaknya? Pelumasan jadi tidak optimal — bisa terlalu encer atau terlalu kental, bikin gesekan antar komponen jadi lebih tinggi.
BACA JUGA: Fakta Unik Tentang Plat Nomor Motor di Berbagai Negara
2. Reaksi Kimia Antara Additive Bisa Bertentangan
Oli modern mengandung banyak zat aditif, seperti anti karat, anti busa, pembersih, penstabil suhu, dan lain-lain.