Salah satu yang paling sering terjadi adalah korsleting pada kabel.
Kabel yang terkelupas, putus sebagian, atau sambungannya longgar bisa menyebabkan arus listrik menjadi tidak stabil.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa merusak lampu, bahkan menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan lainnya.
BACA JUGA:Mau Lampu Rem Awet dan Tahan Lama? Cegah dengan Cara Simpel Ini
BACA JUGA:Mesti Tahu, Ini Cara yang Benar Ketika Berhenti di Lampu Merah
3. Soket Lampu Longgar atau Rusak
Soket adalah penghubung antara bohlam dan aliran listrik. Ketika soket dalam kondisi longgar, karatan, atau aus, koneksi antar komponen jadi tidak maksimal. Hasilnya, lampu bisa menyala redup, berkedip, atau tiba-tiba mati.
Selain mengganggu pencahayaan, masalah ini juga berisiko membuat bohlam cepat rusak karena tidak mendapatkan aliran listrik secara stabil.
4. Saklar Berkarat atau Tidak Bersih
Fungsi utama saklar adalah menyalurkan arus listrik dari aki ke lampu. Namun, jika bagian dalam saklar terkena air, kotoran, atau debu, lama-lama bisa menyebabkan karat. Karat inilah yang membuat arus listrik terganggu dan tidak stabil.
BACA JUGA:Makin Gaya Dengan Lampu Motor yang Makin Terang
BACA JUGA:Mesti Tahu! Jangan Sampai Lampu Bohlam Motor Mati, Ini Akibatnya
5. Spul Mengalami Kerusakan
Fungsi utama spul adalah menghasilkan arus listrik saat mesin menyala. Listrik inilah yang disalurkan ke lampu, aki, dan sistem kelistrikan lainnya.
Kerusakan kecil pada spul, seperti lilitan yang putus atau terbakar, membuat aliran listrik tidak maksimal.
Akibatnya, lampu tidak mendapatkan pasokan daya yang stabil dan jadi lebih cepat rusak.