Dalam hal harga dan ketersediaan suku cadang atau spare parts, berarti motor lokal lebih unggul.
2. Desain dan Kualitas Material
Dari segi desain, motor impor umumnya tampil lebih futuristik, simpel, minimalis, dan ergonomis.
Kualitas material plastik dan penyelesaian bodi juga terasa lebih solid. Hal ini dapat dikatakan wajar, karena pabrikan luar negeri punya pengalaman produksi massal yang panjang.
Motor listrik lokal kadang masih terasa kaku tampilannya, walau masih terus dalam tahap perkembangan.
Tapi beberapa model seperti Gesits Raya dan Smoot Zuzu sudah mulai menyamai standar global. Untuk saat ini, setidaknya motor listrik keluaran dari luar negeri masih unggul dibandingan merk lokal.
3. Performa dan Daya Tempuh
Soal performa, motor listrik impor seringkali dibekali baterai lithium-ion berkualitas tinggi dengan jarak tempuh 60–100km per charge, serta kecepatan maksimal di atas 60 km/jam. Teknologi motor hub-nya juga lebih efisien.
BACA JUGA:Harga Terbaru BBM Bulan Agustus 2025 Turun Lagi, Pertamax sampai Shell Super Lebih Murah
BACA JUGA:ABS vs CBS: Mana Sistem Pengereman yang Lebih Cocok untuk Harian?
Motor lokal banyak yang masih mengandalkan baterai LFP atau sejenisnya dengan jarak tempuh 40–70 km, tergantung model.
Namun, beberapa model terbaru seperti United TX180 atau Gesits G1 mulai sudah mengejar spesifikasi global.
Jika bicara performa, jelas produk luar masih unggul, meski hanya unggul sedikit dibandingkan dengan merk lokal.
4. Layanan Purna Jual dan Jaringan Bengkel
Motor lokal punya jaringan layanan purna jual lebih luas, terutama di kota-kota besar.
Beberapa brand lokal bahkan bekerja sama dengan bengkel umum untuk layanan darurat. Selain itu, garansi dan aftersalesnya sudah disesuaikan dengan kondisi pasar Indonesia.